Mohon tunggu...
Hasan Muhtar
Hasan Muhtar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Politician & Entrepreneur

Aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU), Lulusan FH Trisakti Angkatan 2003 Organisasi : Sekretaris GP Ansor Kota Bekasi, BPC HIPMI Kota Bekasi, Anggota Dewan Transportasi Kota Bekasi (DTKB), Fungsionaris Partai Golkar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penyebar Video yang Terjadi di Papua adalah Provokator

4 September 2019   20:54 Diperbarui: 4 September 2019   21:01 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyebarluaskan video -- video yang terjadi di papua adalah tindakan provokasi itu memicu banyak orang bereaksi termasuk masyarakat yang tidak mengerti persoalan hingga tergiring opini negatif.

Selalu ada pendompleng untuk memanfaatkan situasi agar Indonesia ini terasa tidak nyaman, itu dapat dikatakan bagian dari teror. Tanpa kita sadari sebagian dari masyarakat kita sekarang punya keahlian baru "menyindir / bergunjing", bahayanya rata -- rata diambil dari sumber info yang sangat minim. Ini bagian dari tantangan peradaban dunia Baru, dunia digital.

Setiap orang dapat mengakses informasi apapun tanpa ada filterasi, termasuk informasi yang belum bisa di terima berdasarkan kemampuan daya tangkap, keahlian, bahkan latar belakang pendidikan. Hal ini banyak dimanfaatkan oleh kelompok tertentu yang tidak menginginkan stabilitas nasional.

Masyarakat akar rumput harus ada yang menahan agar tidak semua bereaksi, dan menghabiskan banyak waktu dengan hal yang tidak produktif. Jika hal ini terus berkembang itu sangat merugikan seluruh rakyat indonesia, bahkan mohon maaf bagi mereka yang kurang respect terhadap Pemerintah.

Bijaklah terhadap setiap informasi, cerdaslah dalam berinteraksi sosial digital, apalagi persoalan bangsa. Tidak ada satupun anak bangsa yang diuntungkan nantinya terhadap situasi krisis nasional, kecuali mereka pengkhianat bangsa dan pihak Negara luar yang menginginkan keuntungan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun