Mohon tunggu...
Hasan Mulyadi
Hasan Mulyadi Mohon Tunggu... -

Hidup harus lebih dari sekedarnya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menikmati Mentari Pagi Dihari Pertama Saat Bertambahnya Usia

6 Juli 2012   14:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:14 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adanya keinginan untuk kembali mendaki gunung sekaligus memperingati hari ulang tahun merupakan salah satu motivasi saya dalam melakukan pendakian gunung untuk saat ini. Kami berangkat empat orang terdiri dari dua wanita dan dua pria, rencananya saya dan tiga teman lainnya akan mendaki gunung merapi, namun karena memiliki waktu luang satu hari maka kami putuskan untuk mendaki gunung merbabu terlebih dahulu. Tiga teman saya belum pernah mendaki gunung merbabu, sedangkan saya sudah pernah tetapi melalui jalur desa wekas. Pendakian saat ini kami putuskan melalui jalur selo karena setelah mendaki merbabu kami berencana akan mendaki gunung merapi Kali ini kami mendaki gunung merbabu hanya trekking sampai ke puncak kenteng songo kemudian kembali lagi ke base camp tanpa menginap di jalur pendakian. Perjalanan kami mulai tepat pukul 03.30wib dari base camp selo, perjalanan di mulai melewati kebun penduduk yang banyak ditanami berbagai macam sayuran yang merupakan ciri khas dari mata pencaharian warga pegunungan sebagai petani. Setelah melewati perkebunan penduduk, kami memasuki kawasan taman nasional gunung merbabu yang di dominasi oleh padang rumput dan pohon pinus, tidak lama berselang kami memasuki hutan dengan kondisi jalan yang terus menanjak. Sampai di pos I kami masih belum dapat menikmati pemandangan savana yang menjadi ciri khas gunung merbabu, terus kami berjalan menuju pos II, hutan yang sebelumnya begitu rapat, sekarang mulai terbuka dan kami dapat melihat matahari terbit. Kami berhenti sejenak untuk menikmati keindahan matahari terbit yang di suguhkan oleh Sang Pencipta. Selain itu, kami juga dapat melihat nampak dekat gunung merapi yang sangat indah dengan puncaknya yang masih mengeluarkan asap dan nampak jauh gunung lawu dengan puncaknya yang terlihat memanjang. Sesaat kami menikmati keindahan matahari terbit perjalanan pun kami lanjutkan, jalur pendakian yang sebelumnya hutan yang rapat kini mulai terbuka dan berganti padang savana yang luas dan indah dengan ciri khas tumbuhan dataran tinggi seperti edelweis. Setelah istirahat beberapa saat, perjalanan kami lanjutkan menuju Pos III dengan medan menaiki punggungan yang cukup menguras energi.

Sesampainya di pos III yang berupa padang savana yang cukup luas, kami belum juga dapat melihat jajaran puncak tertinggi gunung merbabu. kami istirahat sejenak untuk minum dan menikmati makanan kecil yang kami bawa, di sela-sela istirahat kami bertanya kepada pendaki yang kami temui setelah mencapai puncak, menurut mereka dari pos III sekiar tiga jam lagi. Wah, jawaban yang membuat kami bertanya-tanya kembali, namun kami myakinkan diri kami masing-masing bahwa tak selama itu lagi perjalanan menuju puncak dari pos III. Setelah merasa cukup istirahat, kami pun melanjutkan perjalanan, medan yang berupa punggungan yang dihiasi rumput nan hijau merupakan sebuah keindahan yang disuguhkan gunung merbabu jalur selo. Indah sekali, kata-kata yang pantas untuk menggmbarkan keindahan disana. Jalur yang berupa punggungan, lembah hingga jalur menanjak tanpa bonus pun kami lalui dengan semangat dan tanpa putus asa. Tepat pukul 10.13wib saya berhasil menjejakkan kaki di puncak kenteng songo disusul dua teman wanita popi dan nunik pukul 10.35wib dan mas alan pendaki terakhir dari tim kami yang sampai di puncak kenteng songo pada pukul 11.13wib.
Rasa syukur dan senang yang kami rasakan setelah berhasil mencapai puncak tertinggi gunung merbabu yaitu puncak kenteng songo 3.142mdpl dengan ciri khas terdapat beberapa batu berlubang. Tidak banyak yang kami lakukan di puncak selain berfoto, istirahat dan menikmati beberapa makanan dan minuman yang kami bawa dari base camp. Pukul 12.15wib kami pun bergegas menuruni puncak kenteng songo, perjalanan turun tidak semata-mata lebih ringan dibandingkan perjalanan naik karena karakteristik gunung merbabu yang harus melalui beberapa punggungan. Popi dan nunik sebagai pendaki wanitadalam tim kami, jalan di depan dengan cepat sedangkan saya dan mas alan ada dibelakang mereka. Sesampainya di pos III kami istirahat untuk menunggu mas alan yang tertinggal jauh dari kami. Istirahat kali ini begitu spesial karena kami ditawarkan untuk meneduh di bawah flysheet salah satu komunitas pecinta alam Teknik Industri UPN Jogjakarta. Selain diberi tempat berteduh, kami pun ditawarkan air minum bahkan makanan yang mereka masak. Istirahat yang kami perkirakan tidak berlangsung lama, akhirnya kami lakukan sekitar satu jam. Obrolan yang cukup banyak ditemani beberapa gelas kopi hangat serta cemilan membuat bincang-bincang kali ini membuat suasana gunung merbabu yang dingin menjadi agak hangat karena kebersamaan.
Pukul 14.30wib kami berpamitan untuk melanjutkan perjalanan turun ke base camp selo. Kami berjalan beriringan dengan santai dan sesekali mas alan memetik buah arbey hutan untuk dinikmati sebagai penggugah semangat ketika tubuh sudah letih dan agak lemas. Kami terus berjalan dengan langkah yang sesekali berhenti ketika bertemu tanah yang agak sedikit lapang untuk sekedar menghela nafas dan melemaskan kaki. Pukul 16.30wib kami pun tiba di base camp dengan sambutan beberapa pendaki yang telah lebih dulu sampai dan ada beberapa tim yang akan mulai mendaki malam nanati. Sungguh sebuah perjalanan yang cukup membuat hati dan fikiran saya tenang setelahsatu bulan beraktifitas di kota jakarta. Silahkan di nikmati suguhan foto-foto hasil jepretan saya, somoga perjalanan saya ini dapat bermanfaat. sampai jumpa di perjalanan saya berikutnya. Salam Hasan Mulyadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun