Mohon tunggu...
Hasan Fikri
Hasan Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Salatiga

Ketertarikan datan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menjadi Sosok yang Enggan Menjadi Beban

27 Juni 2023   11:36 Diperbarui: 27 Juni 2023   13:00 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi anak rantau bukanlah hal yang mudah untuk dilalui, rintangan maupun masalah haruslah dihadapi. 

Hidayat Nurwahid atau akrab disapa Hidayat merupakan Putra kelahiran Buriwutung yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Buyaksuri, Kabupaten  Lembata, Flores, Nusa Tenggara Timur. 

Hidayat memulai sekolah menengah pertamanya pada tahun 2016 di salah satu pondok Pesanten yang berada di kabupaten Bone, Sulawesi selatan. 

9 tahun lamanya Hidayat mengenyam pendidikan di Pondok Pesanten Darul Huffazh, 3 tahun di SMP kemudian dilanjut ke jenjang SMA selama tiga tahun dan melanjutkan pengabdianya selama  3 tahun di pondoknya. Tentu waktu yang sangat lama sebagai anak rantau untuk belajar di kampung orang dilaluinya dengan baik.


Tepat di tahun 2019 Hidayat mendaftarkan dirinya di salah suatu kampus, UIN Salatiga menjadi kampus yang ia pilih. Berawal dari keyakinan, Hidayat memberanikan dirinya berangkat untuk menimba ilmu dari makasar ke Salatiga yang tentunya bukan jarak yang pendek untuk ditempuh. 

Ia menjalani hidup sendiri di tanah rantaunya, berawal ketia Ia menjadi marbot Masjid Darul Amal Salatiga selama 2 bulan, kemudian menjasi santri di Wisma Al Kahfi, hingga tibalah virus Corona di tahun 2020 yang mengharuskan Ia bekerja serabutan di sebuah rumah makan untuk mencukupi kebutuhannya.


Dengan gaji sekitar tiga ratus ribu sebulan tentu tidak seberapa untuk bisa bertahan hidup, bahkan untuk membayar kos saja sangat pas-pasan. 

Terkadang hidayat juga sampai tidak makan seharian dikarenakan kurangnya uang untuk bisa mencukupi kehidupanya. Akan tetapi Hidayat segan untuk memberitahukan kepada orang tuanya. Karena ia tidak ingin menjadi beban pikiran untuk keluarganya.


Februari 2021 Hidayat memutuskan untuk pualang kampung, sampai pada November 2021 hidayat kembali lagi ke salatiga guna melanjutkan kuliahnya. Ia memulai kehidupanya kembali pasca pandemi sebagai pendamping anak-anak di salah satu sekolahan. 

Ia menjalani kuliah dengan mengikuti berbagai organisasi, baik organisasi di jurusannya maupun aktif di kepengurusan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Bahkan hidayat juga memenangkan beberapa juara seperti juara pidato 3 bahasa, Juara 2 lomba sepak bola antar fakultan dan juara lainnya.


Sebaik baik-baik kita adalah yang terbaik untuk orang lain, Jika kita tidak bisa memberikan manfaat tidak meninggalkan jejak buruk disitu (Hidayat). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun