Kuatnya campur tangan ARB dalam proses pemenangan dan pembentukan struktur kepengurusan baru pada kepemimpinan Novanto menjadi soal lain dalam upaya rekonsiliasi partai, karena satu sisi akan menimbulkan sentiment politik bagi kubu Agung Laksono yang tidak mendapatkan posisi strategis, dan ini akan memicu konflik baru, padahal sesunggguhnya dalam kepengurusan baru hasil Munaslub harus dilakukan integrase kepengurusan kedua kubu, karena pada hakikatnya itu adalah cara mengahiri sentiment politik secara internal.
Dengan demikian, Novanto akan sangat sulit melakukan pengembangan terhadap partai, karena dengan penambahan Dewan Pembina dan ARB sebagai ketua pada struktur kepengurusan tersebut mengisaratkan besarnya kewenangan ARB dan pengecilan kewenangan bagi ketua umum partai. Ketua Umum partai tidak ubahnya sebagai pelaksana tugas atau pengurus harian bagi Partai Golkar. Dan ini akan selalu menghantui setiap langkah politik yang dilakukan oleh Novanto dalam kepemimpinannya nanti,
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI