Mohon tunggu...
Hasan Ferdiana
Hasan Ferdiana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Harapan Akom Menjadikan Golkar Sebagai Partai Yang Modern

23 Maret 2016   17:05 Diperbarui: 23 Maret 2016   17:30 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ade Komaruddin Saat Berpidato Ikrar Politik. Foto Dokumen Pribadi"][/caption]“Keuda, Bahwa kita semua akan membangun partai Golkar yang modern yaitu partai yang terbuka, transparan dan partisipatif” (Ade Komaruddin)

Merupakan butir kedua dari lima poin Ikrar Ade Komaruddin atau yang disebut “Panca Karsa” yang disampaikan oleh Ade Komarudddin (Akom) tepat di bawah pohon beringin ditengah Alun-Alun Kraton Yogyakarta Jumat (11/3/2016). Ikrar ini merupakan sebuah penegasan moral dan kesadaran politik Ade Komaruddin melihat realitas yang terjadi dalam tubuh partai beringin tersebut.

Banyak bakal calon ketua umum yang menyatakan maju dalam perhelatan Munas DPP Partai Golkar yang kabarnya akan dilaksanakan April mendatang. Tidak seperti caketum pada umumnya yang menggelar deklarasi untuk maju sebagai calon ketua umum, Akom satu-satunya memiliki menyampaikan “Ikrar”.

Pilihan kata Ikrar sungguh sangat filosofis, lebih bermakna ontologis dari pada makna praktis-politis sebagaimana kata deklarasi. Muatan filosofisnya adalah, bahwa kata Ikrar lebih bersifat etis, menunjukkan keteladanan dan moralitas politik yang baik. Sehingga dengan hal demikian, Akom mengedepankan etika dan moralitas politik dari pada praktis politik yang terkesan benafsu. Pilihan kata Ikrar juga sangatlah tepat, disamping jarang dipakai dalam tradisi politik Indonesia, juga menunjukkan keseriusan tekad yang tidak hanya berjanji pada kader partai tetapi juga pada Yang Maha Esa.

Poin-poin dalam Ikrar atau Panca Karsa bagian kedua diantaranya, dapat diidentifikasi menjadi beberapa bagian: membangun partai yang modern, membangun partai yang terbuka, membangun partai yang transparan dan partisipatif.

Pertama, Membangun partai yang modern. Sesungguhnya Golkar sudah sejak lama menunjukkan sikap mengikuti perkembangan tehknologi, sebab Golkar merupakan pelopor reformasi dalam tubuh partai. Langkah itu kemudian diikuti oleh hamper semua partai politik di Indonesia, dengan method dan cara mereka masing-masing. Selain reformasi diri, Golkar juga mengusung perubahan visi dan gerakan partai, dibuat rumusan gerakan dan garis-garis perjuangan untuk kader-kader partai Golkar.

Walaupun Golkar pada ahir Orde Baru dan pada awal reformasi selalu dicurigai dan bahkan dimusuhi bersama, dan tidak jarang kelompok-kelompok reformis bersikeras ingin membubarkan partai beringin tersebut. Namun berkat kegigihan dan kerja keras, Golkar mampu melewati hari-hari yang suram tersebut, hingga menjadi partai yang besar seperti saat ini.

Hal tersebut akibat perubahan cara berpikir, perubahan mental politik dan kemampuan Golkar dalam memahami tanda-tanda jaman serta keadaan politik. Proses penyesuaian diri yang begitu cepat, mengejar ketertinggalan, merebut perubahan, mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhologi, mengupayakan segala urusan politik berbasiskan data dan riset, menciptakan iklim demokrasi yang substansial.

Perjuangan dan visi gerakan politik partai tersebut, oleh Akom, ingin dikembangkan lagi, ingin ditingkatkan. Sehingga dengan tekhnologi dan informasi yang terus berkembangan dapat diterapkan sebagai method dan alat yang tepa-guna dalam rangka menunjang kinerja dan usaha partai, dalam rangka mempercepat proses perjuangan partai, dalam rangka memberikan pendidikan politik yang lebih baik pada masyarakat, dalam rangka membentuk masyakat demokrasi yang lebih akuntabel. Jika ini bisa terlaksana, maka Golkar akan menjadi partai modern yang dapat menandingi partai-partai besar seperti Republik dan Demokrat di Amerika Serikat atau Komunis di China.

Kedua, Membangun Partai yang Terbuka. Jika harapan yang pertama di atas terwujud, maka secara otomatis Golkar akan menjadi partai yang terbuka. Terbuka dalam hal ini adalah cara berpikir, methode gerakan dan pola komunikasi partai, yang bersifat egaliter, akomodatif, partisipatif, dialogis dan aspiratif.

Ketiga, Membangun Partai yang Transparan dan Partisipatif. Transparansi merupakan ciri partai yang demokratis, demokratis secara substansial sekaligus procedural. Masih snagat jarang partai yang berani transparan dalam setiap proses politik yang tengah di jalankan, mulai dari prekrutan kader, penetapan nama calon legislative dan kepala daerah dan yang lebih utama lagi adalah transparan dalam hal keuangan dan kebijakan politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun