Mohon tunggu...
Hasan Al Jaizy
Hasan Al Jaizy Mohon Tunggu... Guru - Seorang pelajar kecil yang sedang berusaha berdagang

Seorang Mahasiswa Fakultas Syariah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Orang Pintar dan Orang Bodoh

10 Oktober 2013   13:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:44 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang pintar punya cara. Dia membodoh-bodohi orang bodoh karena tidak sepintar dia. Dia menasehati orang bodoh agar tidak bodoh.

Orang bodoh punya cara. Dia tidak mau kalah. Dia katakan, "Percuma pintar jika pintarnya tidak berguna buat orang." Dia menasehati orang pintar agar bermanfaat.

Orang pintar lebih mudah menasehati orang bodoh agar tidak bodoh; karena merasa lebih pintar.
Orang bodoh lebih mudah menasehati orang pintar agar tidak sombong; karena merasa direndahkan.

Jadilah orang pintar yang berguna dan tidak sombong.
Jangan jadi orang bodoh yang sudah bodoh, tidak berguna, sombong pula.

Pintar namun sombong masih lebih bisa dianggap punya kelebihan jika dibandingkan bodoh namun sombong. Betapa seringnya orang bodoh menganggap orang pintar begitu sombong, sembari menyuruh orang pintar mengaca sementara dirinya tak pernah mau mengaca dan melihat betapa bodohnya dirinya.

Seperti orang miskin dan orang kaya. Kiaskan saja. Orang miskin lebih sulit mengaca dibandingkan orang kaya. Orang miskin lebih mudah menyuruh orang kaya atau orang lain siapapun untuk mengaca.

Orang bodoh dan orang miskin:

"Sulit memberi udzur pada orang lain namun selalu meminta udzur pada diri sendiri"

Ketika untuk orang lain, menuding begitu mudah. Adapun untuk diri sendiri, menuding begitu susah.
Ketika di atas, merasa tinggi sekali. Namun ketika ketahuan posisinya di rendahan, memohon-mohon pengertian.

Seperti:

Berlagak ibarat orang besar petantang-petenteng, ketika dikejar-kejar dan divonis dengan hukuman, senjatanya keluar: "Maaf, om, kami hanya rakyat kecil."

Berlagak ibarat orang alim petantang-petenteng menuding fulan adalah awam, muqallid, non-Ahlus Sunnah, guncang dan seterusnya, ketika sudah terpojok, senjatanya keluar: "Afwan akh, ana cuma orang awam."

Just go to the sea...Your face is too far

اِذْهَبْ فَقَطْ إِلَى البَحْرِ.....وَجْهُكَ بَعِيدٌ

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun