Mohon tunggu...
achmad hasan alkaf
achmad hasan alkaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa S1 Manajemen Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Peringatan Kebangsaan terhadap Nasionalisme

10 Juni 2022   01:55 Diperbarui: 10 Juni 2022   02:02 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 memiliki  wewenang  atas  perubahan-perubahan  yang  terdapat dalam gagasan ini. Lebih lanjut Kemendikbud mampu mengimbau kepada instansi- instansi   dibawahnya   seperti   Perguruan   Tinggi,   Sekolah   Dasar,   dan   Sekolah Menengah.  

Pihak  selanjutnya  adalah  pengrajin  batik  sebagai     supplier  atau penyedia  barang  bagi  masyarakat  luas  karena  tanpa  adanya  masyarakat  sebagai pengrajin maka eksistensi batik di Indonesia akan berkurang. 

Selanjutnya   pihak   yang   paling   berpengaruh   dalam   pelestarian   dan pengenalan  batik  adalah  masyarakat  itu  sendiri.  Keberadaan  batik  di  Indonesia menjadi  tugas  masyarakat  juga  untuk  dapat  terus  memertahankan  posisi  batik sebagai salah satu warisan budaya luhur nusantara. 

Masyarakat terutama kaum muda yang sedang berada di bangku SMP, SMA, dan Peguruan tinggi, mereka memiliki pemahaman yang tinggi mengenai perkembangan IPTEK yang ada sehingga 

jika mampu memanfaatkan IPTEK untuk kepentingan berbangsa dan bernegara tentu akan menjadi sebuah keuntungan besar bagi bangsa ini. Berdasarkan Badan Pusat Statstik (BPS) generasi Z dan Milenial memiliki jumlah terbesar sehingga dengan data tersebut 

sudah seharusnya dapat menjadi proyeksi yang ideal untuk meningkatkan identitas nasional yang kurang dihargai dan dibanggakan warga Indonesia itu sendiri. Tentunya generasi ini juga menjadi penentu bagaimana arah bangsa Indonesia kedepan,

 oleh karenanya generasi Z dan milenial menjadi sasaran utama pada gagasan ini. Langkah   pertama   guna   mewujudkan   gagasan   ini   adalah   melakukan penelitan  lapangan  terhadap  masyarakat  mengenai  kesadaran  ber-batik  dalam lingkup kenegaraan. 

Dengan didapatkannya hasil penilitian tersebut akan menjadi dasar  pengambilan  keputusan  bagaimana  nantinya  pelestarian  dan  pengenalan sertan meningkatkan daya tarik masyarakat atas batik sebagai warisan budaya. Langkah kedua adalah menemui pihak pengrajin batik sebagai pihak yang turun langsung dalam mengenalkan serta melestarikan batik pada masyarakat baik itu  batik  lokal  ataupun  nasional.  

Dengan  melihat  pihak  yang  berperan  penting dalam  pelestarian  budaya  batik  akan  diperoleh  masalah-masalah  konkret  yang dihadapi dalam pelestarian dan pengenalan batik pada masyarakat. Setelah hasil didapat akan dibuat hipotesa mengenai permasalahan yang ada serta jalan keluar yang terbaik agar batik tetap diminati anak bangsa. Langkah  terakhir  adalah  berkonsultasi  pada  pemegang  kekuasaan  yaitu Kementrian Pendidikan dan 

Kebudayaan sebagai badan yang membawahi segala urusan  yang  bersangkutan  dengan  kebudayaan  di  negeri  ini.  Dalam  hal  ini  saya berusaha   untuk   memajukan   design   kepada   pihak   pemerintah   serta   melihat kemungkinan-kemungkinan  dalam  realisasi  gagasan  ini.  Setelah  mendapatkan solusi dan jalan keluar yang sifatnya final dengan persetujuan pihak-pihak terkait, maka gagasan ini dapat terealisasi sehingga minat masyarakat atas batik kembali meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun