Mohon tunggu...
hasan.ali.penulis
hasan.ali.penulis Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Penulis yang masih terus belajar agar menghasilkan tulisan yang baik dan menarik

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Apa Motivasimu Menulis Cerpen?

27 November 2024   13:42 Diperbarui: 27 November 2024   13:46 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis dan membaca merupakan kegiatan yang tidak bisa terpisahkan. Tidak ada buku yang dapat dibaca jika tidak ada yang menuliskannya. Namun, jika ada sebuah buku, tidak selalu ada yang membaca buku itu, bisa jadi buku itu hanya dibaca oleh penulis itu sendiri.

Tujuan orang menulis tentu berbeda-beda. Ada yang memang hanya ingin menulis untuk diri sendiri. Misalnya, ketika siswa yang menulis sontekan di kertas atau di bagian tubuhnya, haha... Ada pula yang menulis hanya untuk bisa dibaca oleh orang-orang di bidangnya. Misalnya tulisan dokter :)

Sementara sebagian besar orang menulis untuk dibaca oleh banyak orang, baik tulisan nonfiksi seperti buku pengembangan diri, motivasi, atau biografi tokoh, maupun tulisan fiksi macam novel, cerpen, atau puisi.

Ketika sebuah tulisan yang ditulis oleh seseorang ditujukan untuk dibaca oleh banyak orang, maka si penulis memang menginginkan banyak orang yang membaca ide atau pemikiran si penulis itu. Dan itu bukan hak yang sepele. Sebagai contoh adalah kisah yang ada di novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori, dan barangkali memang benar adanya di dalam dunia nyata pada saat itu. 

Banyak orang yang ditangkap hanya sebab membaca buku-bukunya Pramoedya Ananta Toer. Mengapa? Sebab pemerintah takut dengan pemikiran-pemikiran yang ada di dalam buku tersebut karena bertentangan atau tidak sejalan dengan pemerintah. Dan melalui buku-buku itu, bisa menggerakkan massa.

Ya begitulah. Tujuan orang menulis memang berbeda-beda. Barangkali ada yang menulis sebab ingin mendapatkan uang dari tulisannya. Ada pula yang menulis sebab ingin terkenal macam J.K. Rowling. Ada yang menulis untuk menyimpan pengalaman yang ia punya. 

Menulis untuk mengikat ilmu dari para guru. Atau mungkin menulis sebab ingin menyebarkan pemikiran-pemikiran dan ilmu yang dimilikinya. Saya kira tidak ada masalah selama tetap berpatokan pada prinsip menghindari tulisan yang berbau SARA.

Saya sendiri lebih menyukai menulis cerpen dan biasanya menulis sebab adanya kegelisahan, seperti yang biasa diutarakan oleh Raditya Dika. Kegelisahan itu kita tuangkan dalam sebuah imajinasi yang keluarannya adalah berupa cerpen. Kegelisahan itu bisa berupa merindukan pengalaman masa kecil, cita-cita yang tidak terwujud, masalah sosial di sekitar kita, dan lain sebagainya.

Dulu saya menuliskan semua itu melalui buku diary. Namun, seiring berjalannya waktu, saya ingin membagikan tulisan saya, tentu bukan lagi dengan diary sebab ada privasi yang tidak bisa kita sebarkan begitu saja. Cerpen adalah salah satu media yang bisa saya pakai. Saya bisa berekspresi sebebas mungkin. 

Bahkan bisa jadi, cerita yang ada di dalam cerpen saya cenderung bertolak belakang dengan kepribadian saya karena memang dalam cerpen tersebut, saya membebaskan diri sebebas-bebasnya. Apalagi sebagai seorang introver, menulis bisa menjadi cara untuk mengisi waktu-waktu kosongnya di dalam kamar, tanpa perlu berinteraksi dengan banyak orang, dan bisa menciptakan dunia kita sendiri.

Dan melalui cerpen, saya juga belajar bahwa kesuksesan itu tidak bisa diraih dengan instan. Saya mulai tertarik menulis cerpen sejak tahun 2021, mengikuti banyak lomba, mengikuti banyak kelas menulis, baik yang berbayar maupun gratis. 

Dan sekarang ikut bergabung di komunitas Pulpen (Perkumpulan Pencinta Cerpen). Dan baru di tahun 2024 ini, setelah mengirim sekian banyak cerpen ke berbagai media, cerpen saya berhasil dimuat di media online. 

Setidaknya hingga akhir bulan November 2024 ini, ada dua cerpen yang sudah berhasil dimuat di Ruang LiteraSIP, dua cerpen di golagongkreatif.com, dan satu cerpen menjadi juara di Sayembara Cerpen Pulpen XIX. Dan ada pula cerpen-cerpen saya di aplikasi Lentera dan Kwikku.

Apapun motivasi menulismu, jangan biarkan ia padam ditiup angin kemalasan. Teruslah menulis dan perbanyaklah membaca sebab semakin banyak bacaanmu maka semakin berkualitas isi tulisanmu. Kalau kata J.S. Khairen, dalam satu bulan, minimal membacalah satu buku nonfiksi untuk menajamkan pikiranmu dan satu buku fiksi untuk melembutkan hatimu.

27 November 2024,

Hasan Ali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun