Mohon tunggu...
Hasan Quraisy
Hasan Quraisy Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Diponegoro Semester 7 yang sedang menjalankan program KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Mahasiswa dan Organisasi Mahasiswa dalam Mewujudkan RPJMN 2020-2024

30 Oktober 2020   22:03 Diperbarui: 30 Oktober 2020   22:08 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar didunia dengan jumlah kurang lebih 264 juta penduduk.Tidak hanya memiliki jumlah penduduk yang besar,namun struktur penduduk indonesia memiliki proporsi penduduk usia produktif yang tinggi.Pada tahun 2018,terdapat 68,6% atau 181,3 juta jiwa penduduk usia produktif serta angka ketergantungan usia muda dan tua yang rendah,yaitu sebesar 45,7.Dengan struktur penduduk indonesia yang demikian,maka Indonesia akan berpeluang untuk mendapatkan bonus demografi yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan dapat menghantarkan indonesia untuk menjadi negara berpenghasilan menengah keatas.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 merupakan suatu tahapan yang penting dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025.Hal ini disebabkan karena pada jangka waktu ini,diperkirakan indonesia sudah menjadi negara dengan dengan penghasilan yang termasuk dalam kelompok menengah atas (upper-middle income countries) dan memiliki infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, layanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.

Salah satu hal yang menjadi sasaran dalam RPJMN 2020-2024, yang juga merupakan arahan dari RPJPN 2005-2025 adalah meningkatkan kualitas serta daya saing sumber daya manusia Indonesia sehingga dapat mendukung percepatan pembangunan di berbagai bidang dan dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri,maju,adil, dan makmur.

Namun,masih terdapat hambatan dalam mewujudkan target-target dalam RPJMN 2020-2024. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, faktor-faktor yang menjadi penghambat adalah regulasi yang tumpang tindih dan birokrasi yang menghambat, sistem dan besarnya penerimaan pajak belum cukup memadai, dan kualitas infrastruktur yang masih rendah terutama konektivitas dan energi.Selain itu juga karena rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dan produktivitas tenaga kerja, intermediasi sektor keuangan rendah dan pasar keuangan yang dangkal, sistem inovasi yang tidak efektif dan keterkaitan hulu-hilir yang lemah.

Sejumlah isu strategis pun masih bermunculan dan menjadi PR bagi pemerintah dan berbagai pihak untuk menyelesaikannya.Adanya ketimpangan sumber perekonomian yang menyebabkan perpindahan penduduk yang tidak merata. Pada tahun 2018, hampir 56 persen penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa,dengan luas pulau hanya sekitar 6 persen daratan Indonesia.Masih adanya kesenjangan kesempatan perekonomian antarwilayah di Indonesia menyebabkan peningkatan mobilitas  serta belum meratanya arus perpindahan penduduk di Indonesia.Sebagian kecil provinsi, seperti di DKI Jakarta dan DI Yogyakarta mempunyai arus perpindahan yang positif,yaitu memiliki banyak penduduk pendatang,. Sementara pada sebagian besar provinsi lainnya memiliki net migration yang negatif dan banyak penduduk yang berpindah meninggalkan wilayah asalnya, terutama di sebagian provinsi di Indonesia Bagian Timur.

Selain itu,isu perlindungan sosial bagi penduduk Indonesia juga masih sering terdengar.Meskipun kesejahteraan penduduk meningkat, jumlah penduduk yang rentan untuk jatuh miskin saat terjadi guncangan masih cukup tinggi. Berbagai kendala seperti permasalahan pada akurasi dan kelengkapan data serta prosedur administrasi yang lama, menyebabkan program program bantuan sosial belum dapat terintegrasi secara optimal. Dibutuhkan penanganan yang lebih komprehensif serta didukung dengan perbaikan data dan perluasan penyaluran secara non-tunai, untuk mempercepat integrasi bantuan sosial

Permasalahan pemenuhan layanan dasar juga sering menjadi sorotan.Secara umum,derajat kesehatan dan tingkat pendidikan membaik, namun belum menjangkau seluruh penduduk. Kapasitas tenaga kesehatan, sistem rujukan maternal, dan tata laksana pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta pelayanan kesehatan reproduksi masih belum berjalan optimal.

Prevalensi penyakit menular seperti HIV/AIDS,malaria,dan tuberkulosis masih tinggi.Hal ini disertai juga dengan ancaman emerging diseases akibat tingginya mobilitas penduduk.Pola hidup yang tidak sehat yang masih ada di masyarakat juga turut meningkatkan faktor risiko penyakit seperti obesitas, dan tekanan darah tinggi.

Sistem rujukan kesehatan pun masih belum optimal,hal ini dapat dilihat dari banyaknya antrian pasien.Puskesmas dan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) swasta juga masih belum mampu secara maksimal berperan sebagai gate keeper.

Sementara itu,di bidang pendidikan juga masih terdapat banyak permasalahan.Pada tahun 2018, masih terdapat 4,4 juta anak usia 7-18 tahun yang tidak atau belum mendapatkan layanan pendidikan (anak tidak sekolah/ATS). Masih banyaknya jumlah ATS disebabkan oleh masih rendahnya upaya lintas sektor dalam meminimalisasi hambatan sosial, ekonomi, budaya, maupun geografis.

Kesenjangan mutu antarsatuan pendidikan tinggi menjadi persoalan krusial di Indonesia.Jumlah perguruan tinggi yang begitu besar, yakni 4.650 lembaga, menyebabkan upaya tata kelola di pendidikan tinggi belum berjalan optimal.Belum fokusnya perguruan tinggi dalam mewujudkan tridharma perguruan tinggi (pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat) menyebabkan adanya perbedaan kualitas perguruan tinggi di wilayah pusat (jawa) dengan perguruan tinggi di wilayah-wilayah perifer.

Masalah lain yang tak kalah penting adalah peningkatan kualitas pemuda. Peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan juga belum optimal.Menurut data Susenas,pada tahun 2018 hanya 6,7 persen pemuda yang pernah memberikan saran/pendapat dalam kegiatan pertemuan dan hanya 6,4 persen terlibat aktif dalam kegiatan organisasi.Pembangunan pemuda memiliki arti penting bagi keberlangsungan suatu negara dan bangsa karena pemuda adalah penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa dan salah satu penentu optimalisasi bonus demografi.

Masalah-masalah diatas tentu harus segera diatasi demi terwujudnya tujuan sesuai yang tertulis dalam naskah RPJMN 2020-2024 yaitu "mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.".Dalam melaksanakan serta mewujudkan RPJMN pemerintah tentu membutuhkan bantuan dari semua pihak agar nantinya pembangunan yang dilakukan dapat terarah dan dapat membawa Indonesia menjadi lebih maju,makmur,dan dapat bersaing dengan negara-negara lain di dunia internasional.Disinilah peran pemuda,khususnya mahasiswa sangat dibutuhkan.

Mahasiswa memiliki peran yang strategis dalam menyokong pembangunan dan ikut mewujudkan RPJMN.Mahasiswa sebagai kalangan elit dan terdidik tentu memiliki sejuta potensi dan kelebihan.Mahasiswa memiliki berbagai peran didalam pembangunan bangsa.

Sebagai agent of change, mahasiswa diharapkan dapat melakukan perubahan pada masyarakat, terlebih disekitar lingkungannya.Semisal dengan melakukan penyuluhan mengenai pentingnya hidup sehat,atau memulai sebuah gerakan swadaya masyarakat untuk mengatasi masalah lingkungan.Dengan segala daya pikir yang kreatif serta jiwa muda,mahasiswa juga dapat melakukan inovasi-inovasi baru dalam upaya untuk mendukung terwujudnya sasaran RPJMN.

Memiliki peran sebagai social control,mahasiswa juga diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam pengawasan kebijakan pembangunan di masyarakat.Mahasiswa sebagai orang-orang dengan karakter idealis serta kritis tentu dapat mengawal kebijakan serta pembangunan di masyarakat sehingga pembangunan diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Sebagai generasi penerus negeri ini,mahasiswa juga memiliki tanggung jawab bagi nasib bangsa dan negara dimasa depan.mahasiswa dengan segala potensi serta daya pikir diharapkan dapat menjadi manusia-manusia yang akan menggantikan generasi-generasi sebelumnya.Oleh karena itu,diperlukan pengembangan SDM yang baik serta kaderisasi yang baik agar nantinya para mahasiswa dapat dipersiapkan menjadi pemimpin masa depan.Masih kurang maksimalnya pengembangan SDM di Indonesia dapat membuat Indonesia keurangan pemimpin yang berkualitas di masa depan.Oleh karena itu,mahasiswa diharapkan dapat memperkaya kemampuan dan mengembangkan potensinya demi keberlangsungan bangsa dimasa depan.

Peran organisasi mahasiswa juga tidak kalah strategis bagi terwujudnya tujuan RPJMN. Organisasi mahasiswa di kampus merupakan sebuah wadah berprosesnya seorang mahasiswa, yaitu berproses melalui pemikiran serta tindakan.Didalam ormawa,mahasiswa dapat mengasah kemampuan yang akan berguna ketika terjun dalam kehidupan bermasyarakat.Ormawa sebagai wadah mahasiswa seharusnya dapat berperan secara lebih nyata bagi bangsa dan negara.Salah satu hal yang dapat dilakukan ormawa adalah dengan memasukkan RPJMN sebagai landasan organisasi agar visi,misi,serta arah gerak ormawa dapat selaras dengan tujuan RPJMN.

Ormawa juga dapat melakukan gerakan-gerakan nyata,misal menginisiasi gerakan sosial dalam rangka pengentasan masalah-masalah sosial di masyarakat,mengawal kebijakan dan pembangunan di masyarakat sehingga dapat terarah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.Dalam hal peningkatan SDM,ormawa juga dapat berperan cukup strategis.Ormawa dapat menjadi wadah bagi pengembangan mahasiswa serta mempersiapkan mahasiswa menjadi pemimppin dimasa depan..Lewat pelatihan-pelatihan,semisal LKMMD mahasiswa diberi pembekalan ilmu serta skill sehingga mahasiswa nantinya dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya.

Akhir kata,mahasiswa dan ormawa memiliki peran yang amat strategis dalam mewujudkan RPJMN.Sudah seharusnya pemerintah dan berbagai pihak,termasuk mahasiswa bersinergi dalam mewujudkan RPJMN sehingga dapat tercipta Indonesia yang makmur,maju,mandiri,serta adil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun