Mohon tunggu...
Hasan Komarudin
Hasan Komarudin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Gabut

Kerjakan apa yang kamu suka dan sukai apa yang sedang kamu kerjakan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mau Serius, tapi Ini Khatchonk!

13 Februari 2024   18:23 Diperbarui: 13 Februari 2024   18:27 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia literasi yang dipenuhi dengan kecerdasan dan seriusitas, ada satu figur menarik yang membawa kesegaran dan keunikan dengan panggilan akrabnya: Khatchonk. Siapa sebenarnya sosok di balik panggilan itu? Merupakan rahasia keakraban antara Hasan Komarudin, seorang penulis yang memiliki latar belakang sebagai santri, dengan teman-teman dekatnya.

Hasan Komarudin, lahir dan dibesarkan dalam lingkungan pesantren, membawa pengalaman keislaman yang mendalam dalam setiap karyanya. Namun, di balik ketulusan dan kedalaman pemikirannya, Khatchonk, panggilan akrabnya, mencuat sebagai ciri khasnya yang ramah dan santai.

"Mau serius, tapi ini Khatchonk," kata Hasan sambil tersenyum. Panggilan itu menjadi manifestasi keakraban dan hubungan yang erat antara Hasan dan lingkungannya. Sebagai seorang santri, Hasan membawa kearifan dan nilai-nilai keislaman ke dalam tulisannya, sementara Khatchonk adalah sisi hangat dan ramah yang membuatnya dekat dengan banyak orang.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Dalam sebuah diskusi tentang sosok pemimpin ideal, Hasan Komarudin memberikan pandangan serius dengan sentuhan khasnya yang santai. Menurutnya, "Tidak akan pernah ada sosok pemimpin yang ideal di dunia ini," sambil tertawa kecil. "Idealisme itu sendiri memiliki sisi kompleks yang sulit diukur dengan standar tunggal."

Khatchonk memandang setiap orang memiliki perspektifnya sendiri tentang idealitas. Dengan latar belakang sebagai santri, Hasan menciptakan jembatan antara kebijaksanaan keislaman dan humor yang mengalir lewat panggilan akrabnya.

Panggilan Khatchonk bukan hanya sekadar gelar keakraban, melainkan juga mencerminkan keunikan Hasan Komarudin. Sebagai penulis, ia menggali inspirasi dari petualangan pribadinya sebagai santri dan mewujudkannya dalam cerita-cerita yang memukau.

Mau serius atau santai, Hasan Komarudin dengan panggilan Khatchonk-nya menunjukkan bahwa dalam kehidupan dan literasi, seriusitas dan keakraban dapat bersatu harmonis. Panggilan itu adalah simbol kehangatan dalam keberagaman dan kompleksitas manusia, terutama bagi penulis yang menjelajahi dunia kata-kata dengan latar belakang yang sarat makna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun