Mohon tunggu...
HASAN ALHADI
HASAN ALHADI Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya seorang yang pendiam sangat suka berdima diri rumah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis pada tanaman naungan dan tanaman terpapar cahaya langsung

12 Desember 2024   14:46 Diperbarui: 12 Desember 2024   15:00 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis pada tanaman naung dan tanaman terpapar cahaya matahari langsung

oleh: hasan al hadi jamaludin (240151530012)

prodi peternakan

  • Pengertian Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan digunakan untuk sumber makanannya sendiri, serta pembuatan okesigen yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Fotosintesis merupakan proses biologi, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat didalam kloroplas. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), karbondioksida (CO2), suhu, umur daun, karbohidrat, dan cahaya. Faktor utama agar fotosintesis dapat berlangsung adalah cahaya, air dan karbondioksida. Sistem fotosintesis merupakan proses yang bersifat abstrak tidak dapat terlihat, karena proses fotosintesi berlangsung secara alami.

Organisme fotosintesis disebut fotoautotrof karena mereka dapat membuat makanannya sendiri. Pada tanaman, alga, dan cyanobacteria, fotosintesis dilakukan dengan memanfaatkan karbondioksida dan air serta menghasilkan produk buangan oksigen. Fotosintesis sangat penting bagi semua kehidupan aerobik di Bumi karena selain untuk menjaga tingkat normal oksigen di atmosfer, fotosintesis juga merupakan sumber energi bagi hampir semua kehidupan di Bumi, baik secara langsung (melalui produksi primer) maupun tidak langsung (sebagai sumber utama energi dalam makanan mereka), kecuali pada organisme kemoautotrof yang hidup di bebatuan atau di lubang angin hidrotermal di laut yang dalam. Tingkat penyerapan energi oleh fotosintesis sangat tinggi, yaitu sekitar 100 terawatt, atau kira-kira enam kali lebih besar daripada konsumsi energi peradaban manusia.

Selain energi, fotosintesis juga menjadi sumber karbon bagi semua senyawa organik dalam tubuh organisme. Fotosintesis mengubah sekitar 100–115 petagram karbon menjadi biomassa setiap tahunnya Meskipun fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai spesies, beberapa cirinya selalu sama. Misalnya, prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap oleh protein berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis. Pada tumbuhan,protein ini tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas, sedangkan pada bakteri, protein ini tersimpan pada membran plasma. Sebagian dari energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan untuk memisahkan elektron dari zat seperti air. Elektron ini digunakan dalam reaksi yang mengubah karbondioksia menjadi senyawa organik.

  • Reaksi Terang (Light Dependent Reaction/LDR)

Cahaya merupakan faktor yang terpenting dalam proses fotosintesis, di mana cahaya sebagai sumber energi dalam proses fotosintesisyang dapat mempengaruhi produktivitas tanaman.(Yustiningsih 2019) Cahaya mencakup bagian dari energi matahari dengan panjang gelombang antara 390 nm sampai 760 nm dan tergolong cahaya tampak. Kisaran ini merupakan kisaran spektrum elektromagnetik. Cahaya sebagai partikel diekspresikan dengan pernyataan bahwa cahaya sebagai foton (photon) atau kuanta, yang merupakan suatu paket diskrit dari energi, di mana masing-masing dikaitkan dengan panjang gelombang tertentu. Energi dalam tiap foton berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Cahaya biru dan ungu dengan panjang gelombang lebih pendek memiliki lebih banyak foton energetik dibandingkan cahaya merah dan jingga dengan panjang gelombang lebih panjang. (Nurmaeli dan Taifur 2015). Reaksi terang atau reaksi penangkapan energi adalah proses untuk menghasilkan ATP atau reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.(Suyatman, 2021) Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya, terlihat pada warna biru (434-520 nm) dan merah (625-740 nm) dibandingkan hijau (520-565 nm). (Handoko dan Fajariyanti 2013). Reaksi terang terjadi pada grana, membran tilakoid. Di dalam reaksi terang, tumbuhan menangkap air dan CO2 kemudian mengolahnya menggunakan sumber energi cahaya matahari yang ditangkap oleh klorofil. Selanjutnya, gula dan air tersebut dengan bantuan sinar matahari diubah menjadi gula (glukosa), O2, dan uap air. O2 dan uap air dikeluarkan dari dalam tubuh tumbuhan, sedangkan gula dijadikan bahan makanan tumbuhan tersebut. (Nurmaeli dan Taifur 2015) Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya pada panjang tertentu karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi. Pada daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat- pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosintesis yaitu fotosistem II (PS II) dan fotosistem I (PS I). Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer. Fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm. Sedangkan fotosistem I (PS I) menyerap cahaya dengan panjang gelombang 700 nanometer. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.(Suyatman 2021)

 

Gambar 1. Proses Fotosintesis

Laju fotosintesis terhadap berbagai macam spesies tumbuhan yang tumbuh pada berbagai daerah yang berbeda seperti tumbuhan yang tumbuh di gurun pasir, puncak gunung dan hutan hujan tropis, sangat berbeda. Faktor yang mempengaruhi fotosintesis di antaranya cahaya, konsentrasi CO2, suhu, H2O, dan unsur hara tempat hidup spesies tumbuhan tersebut. Spesies tumbuhan yang tumbuh di lingkungan terpapar sinar matahari langsung secara sempurna dengan spesies tumbuhan yang tumbuh di lingkungan tanpa terpapar sinar matahari akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut. Oleh karena itu, cahaya sangat mempengaruhi proses fotosintesis.

  •  Reaksi Gelap (Light Independent Reaction/LIR)

Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson dan siklus Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa 1,5 bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-phosphogliserat. Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan umbuhan C-3. Penambatan CO, sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco. Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan COâ‚‚ adalah oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate karboksilase.(Lakitan 2007). Perbedaan antara reaksi terang dan reaksi gelap dalam fotosintesis, digambarkan dalam Tabel 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun