Mohon tunggu...
HARI PAMUJI
HARI PAMUJI Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Dunia pendidikan adalah duniaku. Ingin selalu belajar dan belajar untuk menjadi lebih baik. Membutuhkan motivasi lebih untuk mewujudkan.\r\n\r\nEmail : harypamuji@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kolaborasi Efektif Kelase Dan Kurikulum 2013 Dalam Membangun Sebuah Interaksi

15 Juni 2014   23:03 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:36 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih Tentang Kelase .......................

Kurikulum 2013 banyak menjadi perbincangan sejak tahun 2013 lalu. Beberapa pakar pendidikan mengklaim bahwa kurikulum 2013 adalah solusi pembelajaran di era ini, meskipun kurikulum  akan selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman. Beberapa uji coba dan pelatihan implementasi kurikulum 2013 sampai saat ini masih berlangsung.  Kurikulum 2013 mengandalkan  pendekatan scientific yang pada hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Keluar dari layak dan tidaknya kurikulum 2013 sebenarnya bukan tergantung dari kurikulumnya, tetapi bagaimana seorang pendidik menerapkan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Tetapi apakah hanya guru yang bertanggung jawab? Tentu tidak, seluruh komponen tentu saja sangat berpengaruh pada keberhasilan kurikulum 2013.  Siapakah mereka? Pemerintah, Sekolah, Guru, Siswa, orangtua, dan peran serta masyarakat tentunya sangat mempengaruhi.

Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah Bagaimana membangun sebuah interaksi yang baik antara sekolah, Guru, Siswa, orangtua? Pemerintah tentu saja sudah berupaya keras menyambut Kurikulum 2013, mulai dari pelatihan hingga penyediaan bahan ajar yang dijadikan acuan guru. Nah, sekarang bagaimana dengan sekolah? Institusi ini yang menjadi tolak ukur keberhasilan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 tidak akan mudah jika interaksi antara sekolah, guru, siswa dan orangtua tidak berjalan dengan baik. Interaksi ini begitu penting karena dengan hadirnya kurikulum 2013 orangtua bisa mengetahui perkembangan anaknya melalui interaksi dengan guru dan sekolah. Begitu juga sebaliknya sekolah dan guru bisa setiap saat memantau perkembangan siswanya dengan interaksi dengan orangtua.

Hadirnya Kelase yang merupakan jejaring sosial di dunia pendidikan tentunya akan sangat efektif dalam menunjang interaksi tersebut. Bagaimana tidak? Sekolah sebagai institusi bisa mengembangkan kelase ini menjadi media yang sangat efektif untuk komunikasi di era ini. Orangtua bisa setiap saat memantau, mengontrol, bahkan belajar bersama dalam satu wadah kelase. Orangtua bisa berinteraksi kapan pun dan di manapun tanpa harus datang ke sekolah setiap hari.

Yang menjadi kendala selanjutnya adalah apakah orang tua mampu mempelajari dan menerapkan kelase ini? Solusinya adalah parenting school di mana orang tua belajar bersama dan diskusi bersama untuk mengembangkan kelase ini. Dengan parenting school inilah kelase kita sosialisaikan kepada orangtua sekaligus menerapkannya. Dengan demikian hadirnya kelase sangat menunjang keberhasilan kurikulum 2013 dengan membangun interaksi positif dengan Institusi, guru, siswa, dan orangtua. Di sisi lain sebagai orang tua jangan hanya menuntut anaknya untuk melek IT, orangtua pun harus berlomba dengan anaknya agar IT bukan menjadi hal asing bagi mereka. Sebuah keuntungan ganda bagi orang tua jika kelase ini bisa dikembangkan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan kurikulum 2013 bukan hanya tugas dari sekolah saja tetapi kurikulum 2013 akan berhasil jika ada interaksi positif dari beberapa komponen pendukung yaitu Institusi, guru, siswa, dan orangtua. Bagaimana cara mereka berinteraksi? Kelase adalah solusi efektif membangun interaksi tersebut. Bukan tidak mungkin hadirnya kelase sangat menunjang keberhasilan sekolah dalam implementasi kurikulum 2013 dari segi membangun sebuah interaksi positif Institusi, guru, siswa, dam orangtua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun