Foto Bahareh Bishehada ini juga diunggah di laman iroon dengan judul "Unreality: Bahareh Bisheh's photography", pada tanggal 17 Agustus 2014. Lalu, pada tanggal 26 Februari 2016, situs Children In Families mengunggah foto tersebut yang merupakan karya fotografer sekaligus seniman Iran bernama Bahareh Bisheh. Dalam situs Children In Families dijelaskan bahwa bocah perempuan dalam foto tersebut adalah salah satu saudara sepupu Bisheh. Foto itu diambil ketika saudara sepupu Bisheh itu tertidur di trotoar di luar rumah mereka. Foto ini kemudian menghebohkan media sosial karena bercerita tentang kisah anak yatim-piatu yang merindukan ibunya.
Jadi foto milik Bahareh Bishehada tidak terkait dengan kicauan Henry Subiakto, "Anak ini rindu ibunya yg tlh tiada krn perang saudara di Irak. Ia melukis di lantai & Â tidur di atasnya. Banyak manusia menderita krn negaranya hancur dilanda konflik politik. Indonesia punya potensi itu, mk kita hrs jaga negeri ini dr jahatnya perusak kedamaian & kesatuan."
Namun, Henry mengakui kekeliruannya soal gambar anak yang ia unggah, meski para warganet tetap melontarkan kritik pedas terhadap dosen Unair itu.
"Saya terima kasih dikoreksi ttg sejarah foto ini. Tapi kalau anda meributkan pesan utuh twit sy yg menggambarkan banyak manusia menderita Krn negaranya hancur dilanda konflik, dan itu anda abaikan, berarti anda tdk tertarik dengan pesan damai, tp lbh suka menyalahkan," tutur Henri.
Sy terima kasih dikoreksi ttg sejarah foto ini. Tp kalau anda meributkan pesan utuh dr twit sy yg mengabarkan bnyk manusia menderita krn negaranya hancur dilanda konflik, dan itu anda abaikan, berarti anda tdk tertarik dg pesan damai, tp lbh suka menyalahkan. https://t.co/x9L4cPbqsz--- Henry Subiakto (@henrysubiakto) December 16, 2021
Untuk Anda & yg sepikiran agar paham hukum ttg hoax, twit ini tdk sy hapus. Krn pesan twitku bkn pemberitahuan bohong dg sengaja utk menerbitkan keonaran di dunia fisik. Tp kekeliruan ilustrasi dijadikan bahan yg diributkan. Jawaban sy ini skaligus sbg koreksi thd gambar itu.--- Henry Subiakto (@henrysubiakto) December 16, 2021
Apakah, kepolisian akan menindaklanjuti laporan warganet?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H