Mohon tunggu...
Haryo WB
Haryo WB Mohon Tunggu... Penulis - Sinau Bareng
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis merangsang refleksi, jadi jika kamu tidak bisa mereflesikan sesuatu untuk ditulis, tetaplah mencoba untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Australia Bentuk Pacific Fusion Centre di Vanuatu, Apa Kabar BIN

15 Desember 2021   18:15 Diperbarui: 18 Desember 2021   04:43 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Negara Vanuatu, lokasi negara Vanuatu, di mana lokasi negara vanuatu (screenshoot pribadi/https://ipdefenseforum.com/)

IAPDForum.com adalah versi online dari majalah Asia Pacific Defense Forum dan disponsori oleh Komando Pasukan Amerika Serikat di Pasifik (USINDOPACOM). Indo-Pacific Defense Forum adalah majalah militer profesional yang diterbitkan triwulanan oleh Komandan Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat untuk menyediakan forum internasional bagi personel militer di kawasan Indo-Pasifik. Demikian saya berkunjung ke situs IAPDForum.com, Rabu (15/12).

Menarik bagi saya, didalamnya artikel yang berjudul Australia to set up Pacific Islands security centre in Vanuatu, 19 Oktober 2020. Australia mensponsori pembentukan Pacific Fusion Centre (PFC) yang akan memiliki kantor tetap di Vanuatu pada akhir tahun 2021 dan saat ini beroperasi sementara di Canbera Australia. 

PFC didirikan pada tahun 2019 sebagai kelanjutan dari hasil Deklarasi Boe 2018 dengan mandat menyediakan intelijen strategis kepada negara-negara Kepulauan Pasifik untuk membantu perumusan kebijakan tingkat tinggi tentang keamanan manusia (human security), keamanan lingkungan (environmental security), kejahatan transnasional (transnational crime), dan keamanan siber (cyber security). 

Meskipun dalam sebuah analisa menilai bahwa dampak PFC tersebut mungkin terbatas, termasuk karena sifat informasi intelijen strategis tersebut bersumber dari sumber terbuka.

"It has acted as a reliable source of information for Pacific governments," Payne added, listing coronavirus issues on food and border security and combating disinformation among those on which the analysts advised.  

Meskipun PFC tidak akan berbagi informasi yang bersifat dapat segera ditindaklanjuti (actionable intelligence) serta didorong sebagai pusat berbagi informasi yang dipimpin oleh para intelijen negara kepulauan di Pasifik, namun dampak strategisnya tidak dapat diabaikan oleh Indonesia. 

Seharusnya Indonesia melalui Badan Intelijen Negara (BIN) juga dapat mengetahui persis PFC dan memperkirakan perkembangannya ke depan. Dalam konteks geostrategis, Indonesia tidak dapat selamanya bersikap berdiri sendiri karena Indonesia sangat membutuhkan kerjasama dengan negara-negara tetangganya untuk menciptakan situasi yang kondusif sehingga dapat mendukung proses pembangunan nasional maupun kawasan.  

Ekses yang akan sangat menonjol adalah soal isu Papua yang tak kunjung mereda. Sejauhmana penggalangan Badan Intelijen Negara (BIN) di kawasan Pasifik? Apakah selama ini kurangnya keseriusan misi diplomatik Indonesia di kawasan Pasifik merupakan faktor terbesar yang menyebabkan lobby kelompok Papua Merdeka di Pasifik berkembang menjadi gangguan yang cukup menonjol selama lebih dari satu dekade belakangan ini? Apakah situasi tersebut karena Badan Intelijen Negara (BIN) kurang memperhatikan pentingnya intelijen luar negeri? 

Pacific Fusion Centre (PFC) akan terus berkembang dengan dukungan penuh dari Australia sebagai pusat pertukaran informasi yang akan mendorong terjadinya sinkronisasi kebijakan dan sikap politik negara-negara di kepulauan Pasifik.  

Bagi Australia, China adalah ancaman utama dulu, sekarang, maupun di masa depan. Sehingga pengaruh China yang banyak memberikan bantuan ekonomi di kawasan Pasifik menjadi ancaman yang semakin serius. 

Seriusnya potensi konflik bukan saja disebabkan oleh sengketa di kawasan Laut China Selatan, melainkan juga terkait dengan perebutan apa yang disebut sebagai sphere of influence China yang secara perlahan namun pasti terus mengglobal dan menjadi tantangan bagi negara-negara sekutu Barat. 

Pengaruh China di Asia misalnya semakin mengakar di Kamboja dan Myanmar, kemudian juga menggoyang loyalitas Filipina ke Barat, memperoleh simpati Malaysia dan Indonesia, dan dapat diterjemahkan dari hubungan ekonomi maupun sikap politik negara-negara di kawasan.  

China juga telah mengembangkan pengaruh yang cukup besar di kawasan Asia Tengah dan Selatan, terakhir mendekati pemerintahan Taliban. Pengaruh bantuan ekonomi China ke Afrika serta sikap China yang lebih bersahabat dengan negara-negara Timur Tengah juga membuat China lebih disenangi daripada Amerika Serikat dan sekutunya yang terlalu banyak persyaratan dalam membangun hubungan kerjasama.

Khusus di Pasifik, pengaruh nyata China dapat dilihat dari berubahnya pengakuan diplomatik Kepulauan Solomon dari Taiwan ke China. Selain itu, Tonga, Samoa, dan Vanuatu juga memiliki sudah masuk dalam pengaruh China baik karena diplomasi China yang mendukung maupun karena bantuan ekonomi. 

Bagaimana dengan Indonesia? 

Semakin derasnya kerjasama ekonomi berupa proyek-proyek strategis yang dikerjakan dari dana bantuan China dalam kesepakatan terdapat paket pekerja asal China baik pekerja ahli maupun sekedar buruh kasar. Faktor ini yang dalam media massa sering dihebohkan dengan TKA asal China. 

Dalam kasus Pacific Fusion Centre (PFC), diharapkan Indonesia dapat merangkul Australia dan menunjukkan adanya kesamaan kepentingan dengan tetap memelihara independensi kebijakan luar negeri maupun intelijen. Oleh karena Pacific Fusion Centre (PFC) adalah sharing intelijen strategis, maka sah-sah saja bila Indonesia mengupayakan hubungan yang baik dengan Australia dan negara-negara Pasifik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun