Mohon tunggu...
Haryorachmantyo Wijowarastro
Haryorachmantyo Wijowarastro Mohon Tunggu... -

Mahasiswa FISIP UAJY Yogyakarta angkatan 2008. Freelance Fotografer.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Generasi Baru Jurnalisme

30 Maret 2012   06:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:16 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnalism is in its move...

Pergerakan dunia jurnalistik saat ini sudah merambah ke dalam tingkat yang lebih lanjut, seiring dengan berkembangnya media internet maka kegiatan jurnalistik pun mengikutinya.

Web 2.0 adalah sebuah jaringan platform yang menghubungkan semua perangkat. Aplikasi yang terintegrasi dengan Web 2.0 ini merupakan perangkat lunak yang memberikan up-date yang terus menerus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penggunanya, sehingga jumlah penggunanya pun semakin banyak. Para pengguna web 2.0 ini bisa mengkonsumsi dan memadukan data dari berbagai macam sumber, dimana mereka juga bisa menyediakan data untuk diolah para pengguna lainnya, sehingga akan tercipta “architecture of participation”. Semua orang dapat berpartisipasi dalam pengolahan data dan informasi yang ada. Contoh aplikasi di dunia Web 2.0 adalah Flickr, Youtube, Blogs, dan sebagainya.

Jurnalis adalah seseorang yang mengumpulkan dan menyebarkan berbagai informasi tentang peristiwa yang sedang terjadi, trend, dan berbagai hal yang berkaitan dengan masyarakat. Jurnalis di jaman dulu menggunakan perangkat yang terbatas untuk menyebarkan berita dan informasi, seperti pena, kertas, dan kuda.

Seiring perkembangan teknologi, perangkat itupun berkembang dan semakin mempermudah para jurnalis untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi. Mobile phone, kamera digital, perekam suara, dan jaringan internet membuat kegiatan jurnalistik menjadi lebih cepat dan mudah. Jurnalis bisa mengumpulkan data melalui informasi dan data yang terdapat di dunia internet. Semua informasi bisa didapatkan dan diolah dari dunia maya. Jika dulu para reporter harus selalu bersama kameraman atau fotografer, sekarang dengan peralatan yang ada, para reporter bisa bertugas sendirian untuk liputan.

Pada awalnya para jurnalis harus menulis segala informasi dibutuhkan, dan secara fisikal harus pergi mencari semua informasi yang mereka dibutuhkan, jurnalis yang mencari informasi. Web 2.0 mengubah semua kegiatan diatas, mengubah pola kegiatan dari para jurnalis. Jurnalis tidak perlu lagi menulis semua informasi, namun mereka mengumpulkan data dan informasi tersebut melalui jaringan internet. Melalui e-mail, press release, dan CCTV para jurnalis bisa lebih dekat dengan narasumber mereka. Saat ini bukan lagi jurnalis yang mencari informasi, namun informasi lah yang datang ke mereka.

Evolusi dari kehidupan para jurnalis di masa Web 2.0 ini mencakup banyak aspek, seperti data yang bisa diakses oleh para jurnalis sangat banyak. Jurnalis harus lebih hati-hati dalam mengakses informasi yang akan diolah untuk menjadi berita. Semua data, informasi, dan pengetahuan diperoleh melalui proxy, baik itu internet, radio, atau perangkat lain. Jarak bisa diatasi, namun tidak bisa dihilangkan melalui informasi yang ada. Para jurnalis sangat bergantung kepada narasumbernya, daripada para pendahulunya.

Di masa lalu, para jurnalis bisa fokus dalam mengumpulkan data dan informasi. Namun saat ini para jurnalis harus bisa berpikir bagaimana agar berita yang mereka tulis itu bisa menarik pembaca, dan bagaimana berita itu harus disebar, melalui web media, blog, jejaring sosial, atau media lainnya. Instansi media yang menaungi mereka pun berjuang untuk mempertahankan jumlah pembaca dan mendapatkan pembaca baru, namun para jurnalis tidak bisa lagi mengharapkan instansi media tersebut untuk bisa mendapatkan eksposur ataupun bayaran.

Jurnalis di era Web 2.0 pun juga dituntut untuk memiliki berbagai macam kemampuan dan keahlian. Saat ini para jurnalis selain harus bisa melakukan itu semua, mereka juga harus bisa merekam audio dan video, membuat dan mengelola blog atau website, dan berbagai macam kemampuan lain yang berkaitan dengan Web 2.0. Ini semua terjadi karena tuntutan yang labih bagi jurnalis agar berita yang mereka buat bisa lebih menarik dan lebih interaktif bagi pembacanya.

Beberapa hal di atas hanyalah sebagian dari dunia para jurnalis di era Web 2.0 saat ini. Perkembangan teknologi media membuat kegiatan jurnalistik berubah dan maju ke tahapan baru. Dimana para jurnalis dituntut untuk menguasai berbagai macam keahlian baru serta mereka harus mampu menarik para pembacanya dan bagaimana menyebarkan berita yang mereka buat di dunia maya. Perkembangan ini akan selalu maju dan selalu update seiring teknologi yang berkembang dengan cepat.

Sumber :

New Journalists for The New Media, Comanescu Consultant Media

Intellegent Dialogue: THE FUTURE OF NEWS, Porter Novelli Worldwide

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun