Mohon tunggu...
Dwi Haryanto
Dwi Haryanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Pembuat narasi perjalanan dan kejadian

Korban Disrupsi adalah hal yang membuat saya menjadi gelandangan intelektual. Awalnya saya penyuka media berbasis cetak dan menjadi bagian daripada itu. Membuat Majalah adalah hidup saya sebelumnya. Pernah membuat Majalah REL, Majalah Kereta Api dan juga Majalah Sekolah maupun Filanteropi, hingga zaman mengharuskan media tersebut tersingkir dari peredaran. Meski berganti platform, tetap saya jalani, namun kadangkala tulisan tak lagi dihargai dan diminati. Akhirnya Saya mesti menjadi gelandangan lagi.....mencoba bersahabat dengan beragam media sosial, menuangkan segala hal-hal yang dipikirkan dan difoto, serta mendiskripsikan sekilas tentang hasil perjalanan......

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pidekso, Bedugulnya Wonogiri yang Masih Ter-hidden

16 September 2024   16:45 Diperbarui: 16 September 2024   17:25 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata air mu dari Solo.....terkurung gunung seribu......

Ya, penggalan lagu Bengawan Solo ciptaan Gesang di atas menggambarkan betapa hulu Sungai Bengawan Solo itu dalam posisi terkurung gunung atau bukit. Tepatnya adalah Gunung Sewu di Kabupaten Wonogiri bagian selatan.  Memang pada kenyataannya, Sungai bengawan Solo berhulu di daerah Karangtengah dan Giriwoyo Wonogiri, melalui Kali Pakem kemudian masuk cekungan baturetno yang kemudian bertemu beberapa sungai menjadi Bengawan Solo.

Nah, hulu paling atas Kali Pakem sendiri pada 2017 lalu telah dibangun Bendungan di atas desa Bernama Pidekso. Maka jadilah desa tersebut kini menjadi Bendungan Pidekso dengan luas 232 hektar dan tampungan air mencapai 25 juta meter3.

@ryanto3118
@ryanto3118

Letak yang berada di cekungan perbukitan kapur membuat Pidekso memiliki pemandangan yang indah. Karena berada diantara bukit kapur yang tinggi, waduk ini juga bebas dari keruh akibat material lumpur, sehingga air tampak jernih terpantulkan langin. Bendung melingkar berliku  dengan luas 232 hektar ini pada kondisi tertentu memiliki keindahan yang tak kalah dengan objek wisata Bedugul maupun Danau Batur di Bali. Apalagi bila  pagi hari, terkadang tampak gugusan awan di sela-sela bukit di atasnya, sehingga benar-benar terasa syahdu di tepiaannya.

@ryanto3118
@ryanto3118

Waduk yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 28 Desember 2021 itu dikelilingi oleh vegetasi alam tanah pertanian berbukit. Di area pengelola juga sudah berdiri perkantoran, masjid, menara pandang dan juga home stay. Namun hingga hari ini Pidekso belum tergarapkan sebagai objek wisata.

@ryanto3118
@ryanto3118

Hal ini dikarenakan infrastruktur swadaya seperti penyediaan penginapan juga restoran belum begitu banyak. Kendati demikian, tiap sudut yang di tawarkan, Bendung Pidekso selalu tampak mepesona, berbalut dengan kearifan lokal seperti petani yang sedang mencari pakan ternak pemancing, pengusaha perahu sampan dan  sebagainya. Menurut masyarakat sekitar Waduk, hal itu karena belum banyaknya promosi dan penggarapan yang serius dari stakeholders terkait. 

@ryanto3118
@ryanto3118

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun