Mohon tunggu...
Haryono
Haryono Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Strategy - PT Babada Wasaka Indonesia dan Bertravel Media

Suka jalan-jalan, menikmati kuliner, suka dengan suasana alam dan tata kota. Bekerja sebagai digital strategy di Pekanbaru, Riau. Kerja part time sebagai owner agency digital marketing yang membantu UMKM dan korporasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

#YukBikinPaspor, Miliki Paspor Menjelajah Dunia dan Memperluas Wawasan

24 Januari 2025   16:52 Diperbarui: 24 Januari 2025   16:52 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paspor Indonesia (Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi)

Di era globalisasi ini, memiliki paspor bukan hanya sekadar dokumen resmi, tetapi juga kunci untuk menjelajahi dunia yang lebih luas. Sebagai warga negara Indonesia, memiliki paspor memberikan kita kesempatan untuk menjejakkan kaki di berbagai negara, mulai dari Asia, Eropa, Amerika, Timur Tengah, hingga Afrika. 

Dengan paspor, kita tidak hanya bepergian, tetapi juga membuka pintu bagi pengalaman baru yang bisa mengubah cara pandang kita terhadap dunia.

Paspor Syarat Menjadi Warga Dunia

Paspor Indonesia memungkinkan kita untuk menjelajahi berbagai negara dan memahami budaya yang berbeda. Setiap perjalanan memberikan kita wawasan baru dan ilmu pengetahuan yang tak ternilai. Ketika kita mengunjungi tempat-tempat baru, kita melihat cara hidup, kebiasaan, dan pola pikir orang lain. Hal ini bisa menjadi pemicu semangat untuk belajar dan berinovasi.

Kita bisa belajar banyak dari negara-negara lain. Misalnya, sistem pendidikan di Finlandia yang terkenal efektif, melihat kemajuan ekonomi negara Singapura, merasakan jalan tol negara Malaysia, melihat kemajuan negara Korea, melihat transportasi Jepang atau jika lebih jauh lagi bisa melihat inovasi teknologi di Silicon Valley, Amerika Serikat. 

Dengan melihat langsung bagaimana mereka mengatur kehidupan dan pekerjaan, kita bisa membawa ide-ide baru ke Indonesia. Saya teringat dengan ucapan Anies Baswedan beberapa waktu yang lalu, dalam sebuah kesempatan beliau menyebutkan bahwa generasi muda Indonesia harus memiliki paspor untuk menjadi warga dunia.

Bepergian keluar negeri bukan tidak cinta Indonesia tapi ingin mendapatkan acuan, tolak ukur atau benchmark. Hal baik apa yang sekiranya bisa dibawa dan diterapkan di Indonesia, itulah tujuannya.

Inspirasi dari Sejarah Pendiri Bangsa

Mari kita ingat kembali para pendiri bangsa seperti Soekarno, Muhammad Hatta, Tan Malaka, dan Sutan Syahrir. Mereka adalah tokoh-tokoh yang berkelana ke luar negeri sebelum Indonesia merdeka. Dari perjalanan mereka, lahir berbagai ide dan semangat perjuangan untuk memajukan bangsa. Mereka memperjuangkan kemerdekaan dengan pemikiran yang terbuka, berani mencoba, dan belajar dari pengalaman orang lain.

Mengikuti jejak mereka, kita sebagai generasi penerus juga harus memiliki semangat yang sama. Saat ini, banyak generasi muda yang terjebak dalam zona nyaman, hanya berdiam diri di kota atau kampung mereka. Padahal, kesempatan untuk belajar dan berkembang sangatlah luas di luar sana.

Peluang yang Menanti di Luar Negeri

Perjalanan ke luar negeri tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga membuka berbagai peluang. Misalnya, kesempatan pekerjaan yang mungkin tidak kita temukan di dalam negeri. Banyak orang yang menemukan karir yang lebih baik setelah menjelajahi negara lain.

Jangan salah, peluang untuk menjalin hubungan internasional pun terbuka lebar. Siapa tahu, kita bisa menemukan jodoh di luar negeri. Hal ini tentu saja memerlukan keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman.

Gerakan #YukBikinPaspor

Dalam rangka mendorong semangat menjelajahi dunia, saya mendukung gerakan dengan hashtag #YukBikinPaspor. Mari kita ajak teman-teman dan keluarga untuk membuat paspor. Dengan paspor di tangan, kita bisa merencanakan perjalanan ke tempat-tempat yang selama ini hanya kita lihat di layar kaca.

Banyak teman saya yang sudah berkelana ke berbagai negara seperti Turki, Dubai, Australia, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Mereka kembali dengan cerita-cerita menarik dan pengalaman yang tak terlupakan. Dari perjalanan itu, mereka mendapatkan perspektif baru dan cara belajar yang berbeda.

Saya juga merasakan pengalaman yang sama seperti yang mereke ceritakan. Meskipun saya belum banyak berkunjung ke berbagai negara, tapi saya ingin mengajak generasi muda Indonesia untuk berani melangkah. Tidak hanya itu, membuat paspor juga membantu keuangan negara karena kita harus membayar kepada pemerintah untuk mendapatkan paspor Indonesia.

Belajar Melalui Perjalanan

Setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda. Ada yang lebih suka belajar di kelas, membaca buku, atau menonton video. Namun, saya pribadi termasuk orang yang percaya bahwa belajar melalui perjalanan adalah salah satu cara terbaik. Kita bisa mendapatkan pelajaran berharga dari pengalaman langsung, yang tidak bisa kita dapatkan dari buku.

Perjalanan mengajarkan kita tentang toleransi, menghargai perbedaan, dan memahami bahwa dunia ini lebih besar dari yang kita bayangkan. Setiap negara memiliki keunikan dan keindahan tersendiri yang bisa memperkaya jiwa kita.

Memiliki paspor adalah langkah pertama untuk menjelajahi dunia yang lebih luas. Jangan biarkan ketakutan atau keraguan menghalangi kita untuk melangkah keluar dari zona nyaman. Mari kita ambil inspirasi dari sejarah dan pengalaman orang-orang di sekitar kita. Dengan paspor, kita bisa menggapai cita-cita, memperluas wawasan, dan membawa ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk bangsa.

Jadi, sudah siap untuk membuat paspor dan mulai petualangan baru? Ayo, kita mulai langkah pertama menuju dunia yang lebih besar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun