Selain itu, bus Trans Metro Pekanbaru juga seringkali kurang teratur dalam hal kedatangan dan keberangkatan. Jadwal yang tidak teratur membuat warga enggan untuk menunggu lama. Jika transportasi umum dikelola dengan lebih baik, masyarakat mungkin akan lebih memilih untuk menggunakannya.
Kenyamanan dan Fasilitas Halte
Tentu saja, bukan hanya soal jadwal. Kenyamanan menggunakan transportasi umum juga sangat dipengaruhi oleh fasilitas yang ada. Halte yang tidak nyaman, kotor, dan tidak terawat menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat enggan menggunakan transportasi umum.Â
Di Pekanbaru, banyak halte yang tidak terawat. Haltenya tidak ramah untuk difabel, kondisi rusak, tidak ada atap, harus naik tangga dan banyak yang harus dibenahi.
Jika kita ingin menarik minat masyarakat untuk beralih ke transportasi umum, kita perlu menyediakan fasilitas yang layak dan nyaman. Halte yang bersih, aman, dan dilengkapi dengan informasi yang jelas akan membuat orang merasa lebih nyaman.
Prioritas Jalur Transportasi Publik
Selain itu, jalur transportasi publik di Pekanbaru juga perlu mendapatkan prioritas di jalan raya. Saat ini, banyak jalur transportasi publik yang terhambat oleh kendaraan pribadi.Â
Jika pemerintah dapat memberikan prioritas lebih kepada jalur transportasi umum, seperti membuat jalur khusus bus, ini bisa membantu memperlancar arus lalu lintas dan membuat orang lebih memilih transportasi umum.
Kunci Mengurangi Kemacetan adalah Transportasi Publik
Kunci untuk mengurangi kemacetan di Pekanbaru adalah dengan mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi umum. Namun, ini tidak bisa dilakukan dengan instan.Â
Diperlukan waktu, usaha, dan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Pemerintah perlu melakukan perbaikan di sektor transportasi umum, sementara masyarakat juga perlu mengubah pola pikir mengenai penggunaan transportasi umum.
Pekanbaru adalah kota yang cukup dekat negara maju seperti Singapura. Saya pernah ke Singapura, negara ini punya transportasi publik yang bagus. Bus yang aman, bayar tinggal tap kartu untuk semua transportasi umum, jadwal bus jelas, halte yang nyaman, dan ramah untuk difabel.
Saya menyarankan agar pejabat publik yang menangani transportasi publik dan tata kota untuk belajar ke negara maju seperti Singapura. Tidak perlu jauh-jauh ke Eropa, cukup ke Singapura aja. Dari Pekanbaru uma 45 menit terbang pakai pesawat ke Singapura. Saya yakin pasti bisa, jika kita mau.
Kesimpulan
Kemacetan di Pekanbaru bukan hanya masalah teknis, tetapi juga berkaitan dengan gaya hidup masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu melihat secara holistik dan saling mendukung.Â