Mohon tunggu...
Haryono
Haryono Mohon Tunggu... Guru - Guru - Praktisi Pendidikan

Hobi saya traveling dan mengeksplor hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Dwimingguan - Modul 1.4 Budaya Positif

26 Mei 2024   09:52 Diperbarui: 26 Mei 2024   10:14 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri
dok. pri

dok. pri
dok. pri

Harus di akui bahwa butuh waktu lebih lama untuk mempelajari Modul 1.4 ini karena materinya yang memang lebih banyak dibandingkan dengan materi pada Modul-modul sebelumnya. Setelah selesai dari sesi belajar mandiri, lalu kami melanjutkan pada sesi Ruang Kolaborasi sesi diskusi pada tanggal 21 Mei 2024 serta dilanjutkan dengan Ruang kolaborasi sesi presentasi hasil diskusi kelompok pada tanggal 22 Mei 2024. Berikut dokumentasi pada saat ruang kolaborasi.

dok. pri
dok. pri

dok. pri
dok. pri

dok. pri
dok. pri

Setelah meyelesaikan sesi presentasi hasi diskusi, kami seperti biasa mengupload tugas ruang kolaborasi pada LMS lalu kemudian bersiap untuk mengisi jurnal refleksi Dwimingguan dari materi budaya positif pada Modul 1.4.

2. Feeling (Perasaan)

Setelah mempelajari modul 1.4 tentang Budaya Positif ini, saya merasa sangat termotivasi untuk terus menumbuhkan budaya positif di sekolah saya, baik mulai dari diri saya sendiri maupun murid dan warga sekolah lainnya. Budaya positif berisi konsep inti yang dapat menjadikan murid menjadi orang yang lebih baik, mempelajari modul 1.4 ini membuat saya merasa sangat senang dan termotivasi.

3. Findings (Pembelajaran)

Banyak pengalaman dan ilmu yang saya peroleh selama dua minggu mempelajari modul 1.4, yaitu sebagai berikut :

  • Makna disiplin tidak identik dengan peraturan sekolah apalagi bernada hukuman, bahkan hukuman harus dijauhkan dari penerapan disiplin sekolah.
  • Aksi nyata dari penerapan Konsekuensi haruslah berbanding lurus dengan pelanggaran yang dilakukan, misalnya mengganti kertas teman yang dicoret-coret dengan kertas yang baru, itu merupakan konsekuesi yang benar, namun jika harus disuruh keliling lapangan upacara karena mencoret kertas teman maka jadinya hukuman dan sifatnya negatif.
  • Meski dapat dibenarkan, tetapi penerapan konsekuensi juga tidak sepenuhnya baik pada murid, dan pengaruhnya hanya dalam waktu singkat karena murid hanya mendapat motivasi eksternal.
  • Beranggapan kalau kita dapat mengontrol orang lain adalah sebuah “Ilusi”
  • Saya lebih memahami lagi tentang motivasi perilaku manusia serta memahami 5 kebutuhan dasar manusia.
  • Saya menyadari peran kontrol saya selama ini menjadi guru, saya sadar saya belum maksimal memposisikan diri saya dalam peran kontrol sebagai manajer.
  • Pemecahan masalah dengan menggunakan metode segitiga restitusi sangatlah baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun