[caption id="attachment_406316" align="aligncenter" width="640" caption="ROWO PENING"][/caption]
Semula awak agak sulit mbuat judul untuk gowes ria kali ini, gak tahu apa sebabnya. Tetapi lalu mencoba mengingat ingat kejadian saat ambil gambar dari atas jembatan Tuntang ; Yang terlihat saat itu bapak - bapak sedang mancing, dan menjala ikan. Kebeneran juga saat awak nulis, sambil dengarkan lagu nosatalgia, yang keluar Kolam Susu nya Koes Plus : Bukan lautan hanya kolam susu. Kail dan jala cukup menghidupimu. Tiada badai tiada topan kau temui. Ikan dan udang menghampirimu. 2x.Reff. Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman 2 x. ......ya sudah jadilah judul tulisan kali ini, seperti di atas.
[caption id="attachment_406319" align="aligncenter" width="512" caption="Mancing dan Jala ikan di Rowo Pening"]
Terus terang cuaca kota salatiga minggu pagi ini, agak mendung cenderung akan gerimis, bahkan saat pulang dari subuhan pun, cuaca masih mendung gelap gelap gimana gitu. Wach alamat gak jadi gowes, batin awak. Padahal route ini direncanakan lama, namun selalu tertunda. Bisa jadi memang di samping cukup jauh, juga tanjakan yang kelihatan sering kita melewatinya dengan kendaraan bermotor cukup banyak dan panjang. Memang,..... kalau keluar ke utara jurusan Semarang, begitu batas kota salatiga bagian Utara, menurun cukup jauh, tetapi setelah itu, wooooow jangan ditanya tanjakan nya. Tanjakan pertama yang cukup panjang adalah tanjakan setelah pom bensin sebelum jembatan Tuntang. Walau setelah itu akan menurun mulai dari kantor kecamatan Tuntang hingga persis Jembatannya, toch di tanjakan itu juga menguras tenaga.
[caption id="attachment_406322" align="aligncenter" width="512" caption="Menurun setelah tanjakan POM bensin sebelum jembatan Tuntang"]
Nach mulai dari jembatan ini, siapkan energi dengan mengoper gigi hingga gigi terendah mulai dari bawah. Mengapa begitu ? . Pertama, kita sudah tidak muda lagi. Yang ke dua, ya memang harus hemat tenaga. Di samping jarak menaik nya memang puanjang ( bukan panjang saja ), dan bahkan juga hampir tak ada jeda menurun.
[caption id="attachment_406331" align="aligncenter" width="512" caption="Jembatan Tuntang"]
Hingga simpang tiga tol Bawen Semarang, menanjak lagi, bahkan menanjak nya hingga sebelum simpang tiga Bawen di ukuran pe gowes tua, lumayan nyengklek ( terjal ) ...hadeeeh...harus pandai pandai atur napas. Sampai simpang tiga ini awak nanya sama pak ketua ; “ Belok kiri kita ‘ ?.....” Teruuuuuuus “ yang njawab bukan ketua saja, hampir berbarengan delapan pegowes menjawab . Ha ha ha. .....dalam batin .... semoga kuat dach, napas dan kaki mengayuh. Alhamdulillah, hingga tanjakan tertinggi awak gak nuntun, selepas itu terbayar lunas perjuangan tanjakan, menurun lumayan panjang.
[caption id="attachment_406334" align="aligncenter" width="512" caption="Senangnya jalan menurun ya pak"]
Selepas turunan selesai, kami belok kiri.... melewati persawahan yang menghijau nan elok di pandang, dengan latar belakang pegunungan menjulang tinggi. Di simpang tiga, satu jurusan Bandungan satu jurusan Ambarawa kami foto bersama. Selepas ini, pemandangan nya semakin menarik, pegunungan nan indah, tetapi jangan salah, tanjakan nya super terjal dan jauh, hingga kalau gak kuat sebaiknya tidak usah memaksa diri, baik orang maupun sepedanya.
[caption id="attachment_406335" align="aligncenter" width="519" caption="Mejeng bareng"]
Awak manut saja, lha wong memang gak ada yang di kejar. Kalau gak kuat naik di tanjakan ya dituntun saja. Hingga enak di hati, enak di badan, apa lagi sepeda awak ada masalah di gigi terendah, dapat dipastikan nuntun. Ha ha ha.... ambil hikmahnya saja, sambil nuntun bisa jeprat jepret sana sini, siapa tahu dapat gambar yang dapat di up load.
[caption id="attachment_406336" align="aligncenter" width="461" caption="Perbaiki dulu...ada yang rewel sepedanya"]
[caption id="attachment_406338" align="aligncenter" width="512" caption="Indahnya negeriku"]
[caption id="attachment_406341" align="aligncenter" width="512" caption="Rowo Pening foto diambil di Banyu biru - Muncul "]
[caption id="attachment_406342" align="aligncenter" width="640" caption="Merbabu dari JLS Salatiga"]
Alhamdulillah,..... pukul sebelas kami sudah di rumah masing masing . Oh ya.... saat di Ambarawa, kami sempat menikmati pecel Ambarawa, tempatnya di jalan kecil depan terminal Ambarawa, ada simpang tiga, kalau dari arah Bawen - Magelang belok saja ke kanan, kira kira seratus meter dari jalan besar. Bila sampeyan lewat Ambarawa jangan lupa sempatkan menikmati pecel itu, sambil berdendang dalam batin ; Bukan lautan hanya kolam susu. Kail dan jala cukup menghidupimu. Tiada badai tiada topan kau temui. Ikan dan udang menghampirimu. 2x.Reff. Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman 2 x. ......
Salam gowes sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H