Mohon tunggu...
Haryo AnomPambudi
Haryo AnomPambudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penciptaan Alam Semesta Tiongkok: kisah Pangu dan Nuwa

3 Januari 2025   21:05 Diperbarui: 3 Januari 2025   20:02 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bangsa tionghoa mengenal berbaghai mitos penciptaan alam semesta. Salah satunya ialah cerita mengenai sosok raksasa bernama pangu. Menurut legenda yang menyebar, segala sesuatu pada mulanya berada dalam kekacauan, kondisi semacam itu pada akhirnya menghasilkan dua energi yaitu yin dan yang.

Pasangan energi ini akhirnya melahirkan sosok raksasa bernama pangu. Kemudian, pangu ini membereskan segala kekacauan yang ada didunia ini. Ia kemudian memahat batu batu karang raksasa yang  melayang layang diangkasa menjadi matahari,bulan,dan bintang bintang. Seiring waktu berlalu, tubuhnya membesar dan bertambah tinggi 6 kaki setiap harinya.

Akhirnya, pangu meninggal setelah 18.000 tahun bekerja. Legenda mengatakan bahwa kepalanya berubah menjadi gunung gunung, nafasnya berubah menjadi udara dan awan awan, kulit dan rambutnya berubah menjadi pohon pohon, gigi dan tulangnya berubah menjadi logam, dan keringatnya menjadi air hujan. Sementara itu, manusia berasal dari serangga atau ulat yang merambati tubuhnya.

Kisah lain dari penciptaan dunia oleh bangsa tiongkok melibatkan seorang dewi, dewi ini bernama nuwa. Menurut legenda yang ada nuwa menciptakan manusia dari tanah liat kuning. Lama kelamaan nuwa merasa lelah karna harus membentuk manusia satu persatu untuk menempati bumi. Akhirnya, ia mencelupkan seutas tali  ke dalam lumpur dan mengibaskannya. Percikan percikan yang berasal dari lumpur itu secara ajaib kemudian berubah menjadi manusia, sehingga pekerjaan nuwa menjadi lebih ringan.

Nuwa dikatakan juga pernah menambal langit yang bocor karena ambruknya salah satu pilar penunjang langit akibat peperangan antara zhu rong si dewa api melawan naga gong gong si dewa air. Dalam pertempuran itu, gong gong mengalami kekalahan dan melarikan diri tunggang langgang sehingga menabrak  salah satu pilar penopang langit. Langit menjadi koyak dan hujan deras turun membasahi bumi sehingga mengakibatkan banjir dimana mana.

Menyaksikan bencana itu, nuwa segera menambal langit yang sobek dan mengakhiri penderitaan umat manusia

Itulah kisah dari mitos penciptaan alam semesta versi masyarakat tiongkok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun