Mohon tunggu...
Haryo AnomPambudi
Haryo AnomPambudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Vlad III: Sumber Inspirasi Bram Stocker dalam Mebuat Tokoh Fiksi Horor Dracula

2 Juli 2023   15:33 Diperbarui: 2 Juli 2023   15:58 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vlad Tepe, atau sering disebut Vlad the Impelar atau Vlad III adalah pangeran Wallachia yang berkuasa di tahun 1448. Kisah hidupnya ini dijadikan inspirasi oleh Bram Stocker untuk membuat tokoh horror yang terkenal di era modern ini, yakni Dracula. Bagaimana bisa tokoh masa lampau Vlad Tepe menjadi sumber inspirasi Bram Stocker dalam membuat tokoh horror yang terkenal ini? Berikut pembahasannya

Vlad tepe lahir antara tahun 1428 hingga 1431 di Benteng Sighisoara, Transylvania, Rumania. Ayahnya Basarab atau Vlad II dikenal juga sebagai sebagai Vlad Dracul. Nama Dracul sendiri didapat karna Vlad II masuk dalam keanggotaan ordo naga. Ordo naga sendiri terfokus dalam mengalahkan kekaisaran Ottoman yang berasal dari Turki. Hal ini menyebabkan daerah kekuasaan Vlad II ini menjadi banyak pertumpahan darah.

Hingga pada tahun 1442, Vlad II dijebak oleh  dan berakhir menyerahkan anaknya yakni Vlad III dan Radu sebagai Sandera. Meskipun Vlad III dan Radu menjadi Sandera dari kekaisaran Ottoman, mereka tetap diajarkan sains, filsafat, seni , dan strategi perang oleh kesultanan ottoman.

Selama priode ini, Vlad III dan Radu menjadi orang hebat karna pengetahuan yang mereka peroleh dari Ottoman, Radu sendiri menajadi muslim yang taat bahkan diangkat menjadi panglima perang pasukan ottoman, sementara itu Vlad III menjadi semakin membenci islam karna doktrin yang dilakukan oleh ayahnya sewaktu kecil dulu

Pada tahun 1447 Vlad II tidak bisa mempertahankan posisinya dan berakhir di kudeta oleh para bangsawan yang didukung oleh kerajaan hungaria dan akhirnya terbunuh di wilayah kerajaannya sendiri. Dan posisi Vlad II digantikan oleh Vladislav II.

Vlad III sendiri dari dulu bercita cita bahwa dia akan menggantikan ayahnya dan memimpin pasukan untuk menyerang islam. Dan kematian ayahnya menjadi pembuka jalannya menuju cita citanya tersebut. Vlad III diperintahkan oleh Murad II  untuk mengisi kekosongan di wallachia dan diminta pula untuk memusnahkan pasukan Vladislav II.

Mendapat kesempatan emas ini, Vlad II tidak ingin menyia-nyiakannya. Ottoman mendukung penuh Vlad III dan hanya 2 bulan setelah melakukan perlawanan, akhirnya berhasil menduduki Wallachia. Setelah berhasil memegang tahta, ia kemudian memutuskan untuk berkhianat terhadap ottoman. Sisa sisa pasukan ottoman yang ikut berperang bersamanya di sekap dan di siksa selama berhari hari dan kemudian diarak telanjang bulat menuju pinggiran kota untuk di eksekusi. Cara pengeksekusian ini bisa dibilang sangat sadis, selain dibakar hidup hidup, di paku di atas salib, di paku kepalanya, ada juga metode yang dinamakan sula.

Sula sendiri adalah metode eksekusi   yang paling kejam, yakni dengan cara menusukan kayu runcing dari duburnya hingga tembus ke mulut. Bahkan  Vlad III bisa dengan santai menyantap makanannya dengan nyaman di depan mayat mayat yang terkena sula. Hal inilah yang membuat dia dijuluki iblis musuh musuhnya.

Setelah mengetahui Vlad III ini berkhianat dan membantai pasukan muslimin ottoman, Radu yang mana seorang yang sangat alim dan telah diangkat menjadi panglima ottoman diperintahkan untuk menangkap Vlad III, tetapi kabar kedatangan Radu ini diketahui oleh Vlad III dan ia pun memerintahkan untuk menangkap orang orang muslim turki. 

Orang orang yang tertangkap ini kemudian disula oleh Vlad III dan di jejerkan kira kira  sejauh 10 KM sepanjang jalan menuju wallachia yang mana ini membuat mental tentara ottoman menjadi hancur sebelum berperang karna pemandangan yang sangat menyeramkan ini, pasalnya bukan hanya orang dewasa saja yang disula melaninkan bayi bayi pun ikut disula.

Tetapi mental pasukan bisa kembali bangkit berkat melihat kegigihan sultan Murad II. Dan tentara islam yang dipimpin oleh Radu berhasil mengepung banteng poenari. Melihat keadaan yang semakin mendesak ini, istri Vlad III memilih bunuh diri dengan lompat dari salah satu Menara dan Vlad III berhasil melarikan diri lewat Jalan rahasia ke hungaria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun