Mohon tunggu...
Iman Harymawan
Iman Harymawan Mohon Tunggu... Ilmuwan - Director of Airlangga Global Engagement-Universitas Airlangga

Menuju Indonesia yang Lebih Berkelanjutan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akselerasi Pemulihan Ekonomi Indonesia Pasca Krisis COVID-19

24 Oktober 2022   14:13 Diperbarui: 26 Oktober 2022   09:38 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UMKM dan pelaku usaha lainnya membutuhkan inovasi baru, baik dalam bentuk strategi bisnis, keterampilan, data, dan lain-lain, untuk menghadapi perubahan pola ekonomi sebagai akibat dari perubahan iklim. Untuk mengakses hal tersebut, UMKM perlu berkolaborasi dengan Think Tank. Think Tank merupakan lembaga penelitian yang bertujuan untuk meneliti dan melakukan advokasi mengenai topik-topik strategis, salah satunya keberlanjutan.

Salah satu contoh Think Tank yang bergerak di bidang keberlanjutan di level dunia adalah Sustainable Finance Lab Utrecht University School of Economics. Melalui organisasi tersebut, Utrecht menjadi penghubung antara akademisi dan praktisi dan melibatkan para peneliti e dalam dialog dengan profesional keuangan, regulator, pembuat kebijakan, dan pihak lain yang terlibat dalam sektor keuangan berkelanjutan.

Kita perlu memperbanyak organisasi yang serupa dengan Sustainable Finance Lab Utrecht University School of Economics di Indonesia. Baik dari akademisi dan pelaku usaha akan memperoleh keuntungan. Bagi perusahaan, bermitra dengan institusi memberikan akses ke keahlian dan penelitian yang memacu inovasi, memperluas sumber daya mereka, dan mempertajam keunggulan kompetitif mereka. Bagi akademisi, manfaat ini dapat mencakup kesempatan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang menantang dengan aplikasi dunia nyata dan menawarkan aliran pendapatan yang menjanjikan.

 Tentunya dalam membuat Think Tank keberlanjutan di Indonesia, kita harus memperhatikan local context sekaligus tantangan saat mengkolaborasikan akademisi dan pelaku usaha. Menurut Kleiner-Schaefer dan Schaefer (2022), tantangan kemitraan antara keduanya yang umumnya ditemukan di negara ekonomi berkembang adalah: (a) kapasitas penelitian dan pengembangan; (b) hambatan informasi; (c) hambatan dukungan keuangan; (d) tidak ada/kurang dipercaya; dan (e) mitra kolaborasi yang kurang terampil.

Daftar Pustaka

Bank of Indonesia. (2020). Indonesia Economic Report 2020 "Synergy to Build Optimism for Economic Recovery." Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi, 112.

Central Bureau of Statistics. (2021). Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2020. Www.Bps.Go.Id, 13, 12.

Kleiner-Schaefer, T., & Schaefer, K. J. (2022). Barriers to university--industry collaboration in an emerging market: Firm-level evidence from Turkey. Journal of Technology Transfer, 47(3), 872--905. https://doi.org/10.1007/s10961-022-09919-z

Muhyiddin, M., & Nugroho, H. (2021). A Year of Covid-19: A Long Road to Recovery and Acceleration of Indonesia's Development. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 5(1), 1--19. https://doi.org/10.36574/jpp.v5i1.181

UNDP, & LPEM. (2020). Impact of Pandemic on MSMEs in Indonesia. 73.

World Bank. (2022). Global Economic Prospects.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun