Mohon tunggu...
Hary Indra Permana (112023029)
Hary Indra Permana (112023029) Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - S1 Teknik Elektro - Institut Teknologi Nasional Bandung (ITENAS)

Artikel dengan judul Evolusi Teknologi Radio dari AM ke FM : Inovasi dalam Dunia Penyiaran . Pembimbing : Ir. Rustamaji, M.T.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Evolusi Teknologi Radio dari AM ke FM : Inovasi dalam Dunia Penyiaran

13 Januari 2025   06:12 Diperbarui: 13 Januari 2025   11:40 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edwin H. Armstrong, inventor of static-free FM radio, c. 1935( Sumber : https://www.alamy.com/stock-photo-edwin-h-armstrong-inventor-of-static-free-fm

Radio merupakan salah satu penemuan revolusioner yang telah mengubah cara komunikasi dan akses informasi. Artikel ini membahas evolusi teknologi radio, khususnya transisi dari modulasi amplitudo (AM) ke modulasi frekuensi (FM). AM, yang mendominasi era awal penyiaran, menawarkan jangkauan luas tetapi memiliki kelemahan berupa kualitas suara yang rentan terhadap gangguan. Sebaliknya, FM membawa inovasi dengan kualitas suara yang lebih jernih, stereo, dan tahan terhadap interferensi. Perbandingan antara AM dan FM melibatkan aspek cara kerja, kualitas suara, dan jangkauan sinyal, di mana FM lebih unggul dalam penyiaran musik namun memiliki jangkauan lebih terbatas dibandingkan AM.
Evolusi teknologi radio terus berlanjut dengan hadirnya radio digital, radio satelit, dan radio internet, yang menawarkan kualitas suara lebih baik dan fitur inovatif. Meskipun menghadapi persaingan dari platform streaming dan podcast, radio tetap relevan dengan mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk menciptakan pengalaman mendengarkan yang lebih personal. Artikel ini menegaskan bahwa esensi radio sebagai media penghubung manusia tetap abadi, meskipun teknologi terus berkembang.

Pendahuluan


Radio pertama kali diperkenalkan oleh Guglielmo Marconi pada akhir abad ke-19. AM menjadi metode pertama dalam penyiaran radio yang mulai populer pada tahun 1920-an. Teknologi AM memungkinkan transmisi suara melalui gelombang radio dengan mengubah amplitudo gelombang pembawa sesuai dengan sinyal suara. Keunggulan utama AM adalah kemampuannya menjangkau wilayah yang luas, namun kekurangannya adalah kualitas suara yang rentan terhadap gangguan seperti interferensi cuaca.

FM ditemukan oleh Edwin Howard Armstrong pada tahun 1933 sebagai solusi untuk kelemahan AM. Teknologi FM menggunakan metode modulasi frekuensi, yang lebih tahan terhadap interferensi dan menghasilkan suara yang lebih jernih. FM mulai berkembang pesat pada tahun 1940-an dan 1950-an, terutama setelah adopsi massal teknologi ini oleh stasiun radio komersial

Rumusan Masalah


1. Apa keunggulan dan kekurangan teknologi AM dibandingkan FM?

2. Bagaimana dampak transisi dari AM ke FM terhadap pengalaman mendengarkan?
3. Bagaimana perkembangan teknologi radio setelah era FM?


Pembahasan

Modulasi Amplitudo (AM) adalah teknologi penyiaran pertama yang dikembangkan untuk mengirimkan informasi melalui gelombang radio. Teknologi ini menjadi populer pada tahun 1920-an, dengan peluncuran stasiun radio komersial pertama, KDKA di Pittsburgh, Amerika Serikat. Dalam sistem AM, amplitudo gelombang pembawa diubah sesuai dengan sinyal suara. Sistem ini memungkinkan transmisi suara ke wilayah yang sangat luas karena memanfaatkan pantulan dari lapisan ionosfer. Kemampuan ini membuat AM menjadi media yang sangat efektif untuk menjangkau daerah terpencil dan lintas benua.
Namun, AM memiliki kekurangan signifikan. Kualitas suara yang dihasilkan sering kali terganggu oleh interferensi dari perangkat elektronik lain atau perubahan kondisi cuaca. Selain itu, AM hanya mampu menghasilkan suara monaural (non-stereo) sehingga kurang ideal untuk penyiaran musik. Kendati demikian, teknologi ini tetap menjadi fondasi utama dalam penyiaran berita, ceramah, dan program talk show selama beberapa dekade awal abad ke-20.


Pada tahun 1933, Edwin Howard Armstrong memperkenalkan teknologi Modulasi Frekuensi (FM) sebagai solusi untuk kelemahan AM. Tidak seperti AM yang memodulasi amplitudo, FM bekerja dengan mengubah frekuensi gelombang pembawa sesuai dengan sinyal suara. Pendekatan ini membuat FM lebih tahan terhadap interferensi seperti gangguan statis dan noise, menghasilkan suara yang jauh lebih jernih dan berkualitas stereo.
FM mulai diterapkan secara komersial pada tahun 1940-an dan semakin populer pada 1950-an hingga 1970-an, terutama untuk siaran musik. Salah satu tonggak penting dalam sejarah FM adalah diperkenalkannya siaran stereo FM pada tahun 1961, yang memberikan pengalaman mendengarkan musik yang lebih kaya dan realistis. Namun, meskipun FM unggul dalam kualitas suara, jangkauan sinyalnya lebih terbatas dibandingkan AM. Sinyal FM bergerak lurus dan tidak dapat memantul di lapisan ionosfer, sehingga untuk menjangkau wilayah yang lebih luas, diperlukan repeater atau pemancar tambahan yang meningkatkan biaya operasional.

Edwin H. Armstrong, inventor of static-free FM radio, c. 1935( Sumber : https://www.alamy.com/stock-photo-edwin-h-armstrong-inventor-of-static-free-fm
Edwin H. Armstrong, inventor of static-free FM radio, c. 1935( Sumber : https://www.alamy.com/stock-photo-edwin-h-armstrong-inventor-of-static-free-fm


Perbandingan Teknologi AM dan FM

Perbedaan utama antara AM dan FM terletak pada metode modulasi, kualitas suara, dan jangkauan sinyal. AM memiliki keunggulan dalam hal jangkauan yang luas dan biaya operasional yang lebih rendah, namun kualitas suara yang dihasilkan lebih rendah dan rentan terhadap gangguan. Di sisi lain, FM menawarkan kualitas suara yang lebih jernih dan tahan gangguan, tetapi dengan jangkauan sinyal yang lebih terbatas. Hal ini membuat FM menjadi pilihan utama untuk penyiaran musik, sedangkan AM lebih cocok untuk program berita dan talk show.

Evolusi Teknologi Radio

Setelah FM menjadi standar dalam penyiaran, teknologi radio terus mengalami evolusi. Pada 1990-an, Digital Audio Broadcasting (DAB) atau radio digital diperkenalkan, menghadirkan kualitas suara yang bebas gangguan dan kapasitas saluran yang lebih besar. Teknologi ini juga memungkinkan penyiaran metadata, seperti informasi tentang lagu atau acara yang sedang diputar.
Selanjutnya, radio satelit mulai diluncurkan pada awal 2000-an dengan sistem seperti SiriusXM yang memungkinkan siaran tanpa gangguan di seluruh dunia. Radio internet kemudian hadir sebagai inovasi yang memungkinkan pendengar mengakses ribuan stasiun radio dari seluruh dunia melalui perangkat digital seperti komputer dan ponsel pintar.

Tantangan dan Relevansi Radio di Era Modern
Di era digital, radio menghadapi tantangan besar dari platform streaming musik dan podcast. Namun, radio tetap relevan karena kemampuannya menyampaikan informasi secara real-time, seperti laporan lalu lintas dan berita darurat. Selain itu, radio mudah diakses tanpa memerlukan koneksi internet, menjadikannya pilihan utama di daerah terpencil.
Untuk tetap relevan, radio terus beradaptasi dengan mengadopsi teknologi modern seperti kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT). Teknologi ini memungkinkan radio memberikan pengalaman mendengarkan yang lebih personal dan interaktif. Misalnya, stasiun radio dapat merekomendasikan lagu atau program berdasarkan preferensi pendengar, menciptakan pengalaman yang lebih menarik bagi generasi muda.

Penutupan


Perjalanan radio dari AM ke FM adalah contoh nyata bagaimana inovasi teknologi dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan manusia. FM tidak hanya meningkatkan kualitas suara, tetapi juga mengubah cara orang mendengarkan musik dan konten audio. Dengan kemajuan teknologi seperti radio digital, satelit, dan internet, radio terus berkembang dan beradaptasi untuk tetap relevan di era digital.

Daftar Pustaka :

Kuyucu, M. (2021). The history evolution of radio in the world on its digital journey.  https://www.researchgate.net/publication/348011419_The_History_Evolution_of_Radio_in_The_World_on_its_Digital_Journay

Zhang, J. (2017). The development of digital technology in radio industry. https://www.researchgate.net/publication/313870679_The_Development_of_Digital_Technology_in_Radio_Industry

 Radio's second century: Past, present, and future perspectives. (n.d.). JSTOR. https://www.jstor.org/stable/j.ctvwcjfxv

Early FM radio. (n.d.). Project MUSE. https://muse.jhu.edu/pub/1/oa_monograph/chapter/8767

The global AM radio conundrum. (2014). SpringerLink.  https://link.springer.com/article/10.7603/s40874-014-0004-7

Riemer, J., & Zhang, Y. (2015). Accurate encoding and decoding by single cells: Amplitude versus frequency modulation. Proceedings of the National Academy of Sciences, 112(9), 2535–2540.  
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4452646/

Mini-Circuits Blog. (n.d.). Radio history: The evolution of FM radio.  https://blog.minicircuits.com/radio-history-the-evolution-of-fm-radio-through-time/ 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun