Mohon tunggu...
Hary Hermawan
Hary Hermawan Mohon Tunggu... Dosen - Seorang yang mencoba menjadi blogger. Menjadikan Blogging sebagai media untuk berbagi dan beramal.

Hary Hermawan, seorang yang mencoba menjadi blogger. Menjadikan Blogging sebagai media untuk berbagi dan beramal. www.haryhermawan.com.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bijak Berhutang Hatipun Tenang

1 Agustus 2019   15:33 Diperbarui: 1 Agustus 2019   15:38 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bit coin, sumber: pixabay

 Semakin hari banyak semakin banyak juga perusahaan jasa keuangan yang menawarkan berbagai bentuk metode pembayaran yang sangat memanjakan pelaanggan, contohnya kartu kredit. Dengan kartu kredit kita dapat membeli apapun yang kita perlukan dengan mudah, kapanpun dan dimanapun, sedang pegang uang atau tidak. 

Kemudahan kartu kredit lainnya termasuk transaksi di internet, seperti membeli tiket kereta, barang-barang kebutuhan sehari-hari, booking hotel dan lainya. Bahkan untuk transaksi yang agak rumit misalnya membeli domain untuk situs internet, menjadi sangat mudah dengan sekali klik.

Dengan memegang kartu kredit sering kita terlena dengan membeli barang-barang yang sepintas menurut kita menarik namun sebenarnya tidak dibutuhkan. Jika tidak terkontrol, tagihan kartu kredit akan membuat kita menjadi stress kita di setiap jatuh tempo pembayaran, karena tidak mampu mencicil. 

Perlu disadari bahwa dibalik kemudahan kartu kredit tersebut sesungguhnya ada hutang. Namanya hutang suatu saat harus di bayar, jika tidak mampu membayar akan menimbulkan berbagai masalah di kemudian hari, masalah bagi kita pribadi atau ahli waris kita jika suatu saat kita tiada.

Hutang memang tidak dilarang, namun perlu dikelola dengan kebijaksanaan. Tidak hanya hutang kartu kredit, hutang-hutang dalam bentuk lainya juga perlu untuk dikontrol. Intinya,  bijak dalam berhutang merupakan salah satu kunci dalam meraih kehidupan yang tenang dan menyenangkan. Berikut Saya akan memberikan sedikit tips cerdas dalam mengelola hutang.

1. Gunakan hutang untuk keperluan produktif

Berhutang untuk kegiatan produktif tidaklah salah, misalnya untuk membeli aset-aset  produktif misalnya tanah di lokasi yang prospektif dengan tingkat kenaikan harga melebihi bunga suku bunga bank. Bisa juga untuk menambah modal usaha, misal kita berjualan bakso satu gerobak dengan modal usaha 7 juta penghasilannya 3 juta perbulan, maka tidak salah untuk mencari hutang (red: investasi) sebanyak 7 juta dengan cicilan sekitar 900ribu perbulan untuk membeli 1 gerobak lagi. 

Maka dari hasil keuntungan bakso kita masih bisa mencicil hutang dan masih memiliki sisa keuntungan untuk ditabung. Namun ini  hanya sekedar ilustrasi sederhana, jika ingin mencoba pelajari kelayaklan usaha dengan baik sebelum berhutang.

2. Gunakan prinsip prioritas untuk hutang konsumtif

Membeli barang konsumsi melalui hutang memang tidak dilarang, namun sebaiknya dipertimbangkan lagi matang-matang. Apakah barang yang kita beli memang betul-betul kita butuhkan atau hanya sekedar keinginan dan gengsi semata. Boleh kita kredit motor jika memang motor tersebut sangat kita butuhkan untuk berkerja dalam meningkatkan mobilitas dan produktifitas kerja. Namun jangan sekali-sekali mengambil kredit motor hanya karena tetangganya juga beli motor baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun