Mohon tunggu...
Titi Haryati
Titi Haryati Mohon Tunggu... -

Sampit/Kotim/Kalimantan Tengah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tantangan Perempuan Menghadapi ASEAN Community 2015

20 Desember 2013   10:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:42 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada tiga komunitas ASEAN yang di bentuk dan disetujuai pada KTT ASEAN di Bali tahun 2003. Komunitas ini terdiri dari tiga pilar, yakni Komunitas Politik dan Keamanan ASEAN (KPKA), Komunitas Ekonomi ASEAN (KEA), dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN (KSBA). Diharapkan Komunitas ASEAN 2015 ini mampu memberikan kesejahteraan, keamanan, dan kerja sama antarnegara ASEAN .

Berada pada realitas yang dengan segudang problema dari setiap sisi global dari individu hingga komunitas. Dari sinilah tantangan dan peluang akan timbul hanya saja daya cipta dan daya kelola dari prespektif yang berbeda tidak harus dipaksakan sama. Lagi – lagi yang harus kita pahami sekarang bagaiman perempuan bisa bersaing dalam komunitas ASEAN yang kurang lebih tinggal 420 hari lagi, siap tidak siap kita akan memasuki gerbang ASEAN Comunity di 2015 mendatang.

Persoalan yang paling pekat dihadapi sebagai sebuah tantangan bagi perempuan dewasa ini tidak hanya sekedar problem kekuatan dan modernitas struktur di setiap lini yang padat dan kompleksitas. Namun lebih dari pada itu, kekuatan karakter dalam mempertahankan jati diri ditengah fleksibilitas lingkungan menjadi satu dari sekian banyak factor penting yang menentukan daya survivalitas perempuan sekarang maupun pada masa yang akan datang.Kekuatan kualitas personal untuk dapat memetakan permasalahan sekaligus mengenali karakter merupakan modal pertama dalam pengelolaan kesiapan diri. Wawasan dan intelektualitas menjadi sebuah syarat mutlak untuk dapat terus memberikan inspirasi sekaligus motivasi yang dapat menjaga semangat kemajuan-kemajuan perempuan-perempuan Indonesia dalam menyambut ASEAN 2015

Ada lima isu besar tantangan perempuan pada ASEAN Community 2015 berangkat pada persoalan perempuan di kawasan ini, pertama migrasi, kemiskinan, berpendidikan rendah, konflik atau menjadikan tingkat migrasi (perpindahan) sangat tinggi. Banyak buruh migran bekerja secara illegal dengan kepastian hukum yang kurang jelas (baca: TKI) . kedua,Human trafficking (Perdagangan Manusia), ketiga,kekerasan terhadap perempuan tidak hanya terjadi di dalam rumah tapi bentuk kekerasan lainyang terjadi di ruang publik, misalnya pelecehan seksual hingga pemerkosaan. Ke empat, partisipasi politik yang sangat rendah, ke lima diskiminasidalam hukum, kebijakan dan implementasinya, dan Keenam. Beridiologi Patriarki.

Seyogyanya ketika gerbang ASEAN 2015 sudah terbuka semua akses juga terbuka. kebebasan inilah harus kita maknai dengan nilai-nilai. Qur’an surah Al-Ankabut:69 “ dan mereka berjuang dijalanku (kebenaran), maka pasti aku tunjukan jalanya (mencapai tujuan) sesungguhnya Allah itu cinta kepada orang-orang yang selalu berbuat (Progresif)”

Dari kultur yang berbeda baik suku, ras budaya dan agama tentunya ini menjadi modal kuat perempuan indonesia untuk berkiprah dan bersaing dengan negara-negara ASEAN.

One Vision, one identity.

Dimuat di Radar Sampit,   November 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun