Mohon tunggu...
Rena Siva
Rena Siva Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

https://www.wattpad.com/user/Rena_Siva Instagram : rena_siva08 Salam kenal. Terima kasih sudah mampir ke blog saya. Hanya satu pesan jangan menyalin karya saya tanpa izin ya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Tak Ada Bunga Terakhir untuk Sofia

11 Januari 2018   15:37 Diperbarui: 12 Januari 2018   17:35 1368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita di sini bukan hanya penakluk gunung tapi juga harus tahu jika alam untuk dijaga bukan dirusak untuk ego semata."

"Untung kamu selamat, bayangkan jika jadi mayat!"

Omelan demi omelan terus berjatuhan dihadapanku. Aku hanya diam dan menunduk. Aku patut bersyukur masih diberikan teman seperti mereka yang mau menyelamatkan dan perduli padaku. 

Walaupun aku hanya berhasil membawakan bunga edelweis kering yang ku beli dari warga sekitar untuk Sofia tapi bertemu dengannya dalam keadaan sehat jauh lebih berarti untuknya.

Kini tak ada lagi bunga edelweiss segar untuk Sofia tapi edelweis kering untuknya. Karena selama aku masih hidup dan mendaki tak akan pernah ada bunga terakhir untuk Sofiaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun