Mohon tunggu...
Haryani Kusuma
Haryani Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya akan mulai menulis.....

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menyelami Dunia Campuran Zat (Kimia Larutan)

1 Juni 2024   10:42 Diperbarui: 1 Juni 2024   10:55 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Larutan: Konsep dan Sifat-sifat

Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat, terdiri dari zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent). Konsentrasi larutan mencerminkan komposisi zat terlarut dan pelarut, dengan proses pencampurannya disebut pelarutan atau solvasi. Larutan dalam air atau aqueous yang kita kenal yakni larutan yang menggunakan air sebagai pelarut. Larutan dapat berupa pekat atau encer tergantung pada kuantitas dan sifat fisik zat terlarut dan pelarutnya. Larutan dapat berbentuk padat, cair, atau gas, tergantung pada komposisi zat terlarut dan pelarutnya.

Berbagai sifat larutan kimia meliputi:

  • Homogenitas, Larutan adalah campuran homogen tanpa endapan, berbeda dengan suspensi.
  • Ukuran Partikel, Partikel dalam larutan sangat kecil, tidak terlihat dengan mata telanjang.
  • Komposisi, Tidak ada perbedaan antara pelarut dan zat terlarut; jumlah yang lebih besar dianggap sebagai pelarut.
  • Pemisahan, Komponen larutan tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan karena larutan sudah homogen.
  • Sifat Koligatif, Sifat larutan tergantung pada jumlah partikel.
  • Sifat Aditif, Sifat larutan bergantung pada jumlah total atom atau komponen.
  • Sifat Konstitutif, Larutan memiliki sifat yang sama dengan atom yang membentuk molekulnya.

Larutan dapat berupa cair, padat, atau gas, dan dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria, termasuk fase pelarut dan terlarutnya serta tingkat kejenuhan. Larutan juga dapat dibagi berdasarkan kemampuan mereka menghantarkan listrik menjadi elektrolit atau non-elektrolit.

Konsep Asam-Basa

Air murni biasanya netral, tetapi ketika terkontaminasi dengan zat tertentu, dapat memiliki karakteristik asam, basa, atau netral. Larutan asam terasa asam, larutan basa terasa basa, sementara larutan netral tidak memiliki rasa khusus. Konsep asam-basa telah dijelaskan melalui beberapa teori, termasuk Teori Arrhenius, Teori Brnsted-Lowry, dan Teori Lewis.

Menurut Teori Arrhenius, asam melepaskan ion hidrogen (H+) dalam larutan, sementara basa melepaskan ion hidroksida (OH-). Teori Brnsted-Lowry memperluas konsep ini dengan mempertimbangkan pertukaran proton antara asam dan basa. Sementara Teori Lewis melibatkan pertukaran pasangan elektron antara asam dan basa, mempertimbangkan perilaku elektron dalam struktur molekul. Konsep asam-basa sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk kimia, biologi, dan lingkungan.

Konsep pH

pH digunakan untuk menentukan tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Skala pH berkisar dari 0 hingga 14, dengan nilai 7 menunjukkan larutan netral, nilai di bawah 7 menunjukkan larutan asam, dan nilai di atas 7 menunjukkan larutan basa. Pengukuran pH dapat dilakukan menggunakan berbagai metode, termasuk kertas lakmus, kertas pH universal, pH-meter, dan indikator alami.

pH ditemukan sebagai cara kuantitatif untuk mengukur keasaman larutan, dengan nilai pH bergantung pada konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam larutan tersebut. Berbagai aplikasi pH mencakup bidang kesehatan, industri, pertanian, dan lingkungan.

Hidrolisis Garam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun