Mohon tunggu...
Haryani Kusuma
Haryani Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya akan mulai menulis.....

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ikatan Kimia: Dari Orbital Molekular hingga Konduktivitas Zat Padat

31 Mei 2024   21:56 Diperbarui: 31 Mei 2024   22:05 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia kimia, terdapat sejumlah konsep yang mendalam dan beragam yang membentuk dasar pemahaman kita tentang ikatan kimia dan sifat-sifat materi di sekitar kita. Dua konsep utama yang akan kita bahas adalah Teori Orbital Molekular dan Sifat Hantaran pada Zat Padat.

Teori Orbital Molekular

Teori Orbital Molekular (Molecular Orbital Theory) membuka pintu bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana atom-atom bergabung untuk membentuk molekul. Melalui konsep ini, kita memahami bahwa orbital molekular terbentuk melalui tumpang tindih dan penggabungan orbital atomik dalam sebuah molekul. Ada dua jenis orbital molekular yang terbentuk: orbital molekular ikatan dan orbital molekular antiikatan. Orbital ikatan menguatkan ikatan kovalen, sementara orbital antiikatan memiliki energi lebih tinggi. Teori ini membantu menjelaskan pembentukan ikatan kovalen dalam molekul kompleks, dengan menggunakan pendekatan Linear Combination Atomic Orbital (LCAO).

Sifat Hantaran pada Zat Padat

Sifat konduktivitas zat padat menjadi perhatian penting dalam berbagai aplikasi teknologi dan kehidupan sehari-hari. Gaya Van der Waals, Ikatan Hidrogen, dan Ikatan Logam adalah konsep-konsep yang memengaruhi sifat konduktivitas zat padat. Gaya Van der Waals, misalnya, mencakup gaya dipol-dipol, gaya ion-dipol, dan gaya London, yang merupakan faktor-faktor utama yang mempengaruhi struktur dan sifat-sifat materi padat, cair, atau gas. Ikatan Hidrogen, dengan interaksi antara atom hidrogen dengan atom O, N, atau F yang memiliki elektronegativitas tinggi, memberikan kontribusi besar dalam sifat-sifat molekul tertentu seperti titik didih dan struktur molekul biologis seperti protein dan DNA. Sementara itu, Ikatan Logam terbentuk melalui delokalisasi elektron dalam struktur logam, menciptakan sifat konduktivitas listrik yang unik dalam logam.

Dalam kehidupan sehari-hari, sifat konduktivitas zat padat memiliki aplikasi yang luas, mulai dari alat masak hingga perlindungan dari petir. Misalnya, alat masak menggunakan konduktor untuk mentransfer panas, sementara perangkat penangkal petir menggunakan konduktor untuk mengalihkan arus petir. Bahkan, dalam dunia digital, konduktivitas zat padat memainkan peran penting dalam menyediakan akses cepat dan mudah ke koleksi digital melalui perpustakaan digital.

Dengan memahami konsep-konsep ini, para ilmuwan dapat menjelaskan dan memprediksi sifat-sifat kimia berbagai molekul kompleks dengan lebih baik. Ini membawa dampak penting dalam berbagai bidang, dari kimia hingga teknologi material dan biokimia. Dengan terus mendalami pengetahuan tentang ikatan kimia dan sifat-sifat materi, kita dapat terus mengembangkan teknologi dan inovasi yang membantu meningkatkan kualitas hidup kita.

Rujukan:

Bird, T. Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta: 1987.

Chang, R. 2004. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sjahrul.H.M dan Raya. Indah. 2014, VI. B. Judul: Teori Orbital Molekul (Mot). Laporan Penulisan Buku Ajar 2014, 109.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun