Mohon tunggu...
Haryanih
Haryanih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semuanya...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Bahasa Indonesia

19 Maret 2023   18:58 Diperbarui: 19 Maret 2023   19:00 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa Indonesia itu, awalnya berasal dari bahasa Melayu loh..

Itu dibuktikan dari banyaknya prasasti yang ditemukan di daerah Palembang, Jambi, dan Bangka. Dibuktikan juga bahwa dulu beberapa dari wilayah-wilayah di Indonesia menggunakan bahasa Melayu. Khususnya di  wilayah Sumatera, dan banyak kerajaan besar yang sangat berpengaruh pada saat itu. 

Tetapi, seiring berjalannya perkembangan zaman. Pada saat Indonesia memperjuangkan kemerdekaannya, bangsa Indonesia memerlukan alat pemersatu untuk berinteraksi antar suku bangsa. Nah, dipilihlah bahasa Melayu sebagai bahasa pemersatu bangsa Indonesia. 

Tepatnya pada peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, ditetapkan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia. Penetapan saat itu, juga merupakan awal bahasa Indonesia berkeduduksn sebagai bahasa nasional.

Peresmian Bahasa Indonesia

Peresmian Bahasa Indonesia pertama kali diadakan di Surakarta pada tahun 1938. Upaya pemerintah dan tokoh-tokoh bahasa yang memiliki komitmen terhadap pelestarian dan perkembangan bahasa Indonesia melalui pertemuan rutin yang diberi nama Kongres Bahasa Indonesia. Wah, hebat ya para tokoh bahasa kita!. Adapun tahapan-tahapan Kongres Bahasa Indonesia :

1. Kongres Bahasa Indonesia I (Solo, Jawa Tengah, 25-28 Juni 1938)

  • Urgensi usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dilakukan secara sadar. Sampai pada akhirnya tanggal  18 Agustus 1945 disyahkannya UUD 1945. 
  • Pasal 36 menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
  • Pada tanggal 19 maret 1947, diresmikannya pengunaan Ejaan Republik sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.

2. Kongres Bahasa Indonesia II (Medan, Sumatra Utara, 28 Oktober- 1 November 1954)

  • Tindakan rasionalisasi dari keinginan kuat bangsa Indonesia untuk selalu menyempurnakan bahsa Indonesia yang dijadikan bahasa nasional
  • Pada 16 Agustus 1972, meresmikan penggunaan Ejaan yang disempurnakan (EYD) 
  • Pada 31 Agustus 1972, menetapkan Pedoman Umum Bahasa Ejaan Bahasa Indonesia dan Pedoman Umum Istilah 

3. Kongres Bahasa Indonesia III (Jakarta, 28 Oktober- 2 November 1978)

  • Memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928 dan berusaha optimal untuk memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia. 

4. Kongres Bahasa Indonesia IV (Jakarta, 21 Oktober- 26 November 1983) 

  • pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan hingga tercantum di dalam GHBN

5. Kongres Bahasa Indonesia V (jakarta, 28 Oktober- 3 November 1988) 

  • Lahir karya monumental, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia 

6. Kongres Bahasa Indonesia VI (Jakarta, 28 Oktober- 2 November 1993) 

  • Pengusulan Pusat Pembinaan  dan Pengembangan Bahasa Indonesia menjadi Lembaa Bahasa Indonesia, di samping pengusulan susunan UU Bahasa Indonesia

7. Kongres Bahasa Indonesia VII (Jakarta, 26- 30 Oktober 1998) 

  • Pengusulan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa Indonesia

8. Kongres Bahasa Indonesia VIII (Jakarta, 14- 17 Oktober 2003) 

  • Pengusulan bulan Oktober dijadikan bulan bahasa. 

9. Kongres Bahasa Indonesia IX (Jakarta, 28 Oktober- 1 November 2008) 

  • bahasa Indonesia, bahasa daerah, penggunaan bahasa asing, pengajaran bahasa dan sastra, serta bahasa media massa

10. Kongres Bahasa Indonesia X (Jakarta, 28- 31 Oktober 2013) 

  • Merekomendasikan menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)

Fase Perkembangan Bahasa Indonesia

1. Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Persatuan

Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan melewati ikrar para pemuda pada 27-28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai organisasi mengucapkan ikrar yang sekarang kita kenal bernama Sumpah Pemuda, bunyinya sebagai berikut :

" Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertumpah darah jang satoe, tanah Indonesia

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia

Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia."

Arti disini berarti bangsa Indonesia mempersatukan diri berdasarkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dari segi ejaan teks Sumpah Pemuda masih menggunakan ejaan Van Ophuijsen, yaitu huruf U ditulis Oe. Kemudian, jika ditulis ulang dengan ejaan saati ini menjadi "...Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia."

2. Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Resmi Negara

Fase ini diawali saat peristiwa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustua 1945, sehari sebelum bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi negara melalui Pasal 26 UUD 1945. Kemudian, munculan Ejaan Suwandi pada tahun 1947. Ejaan ini merupakan penyederhanaan atas Ejaan van Ophuijsen yang merubah Oe menjadi U. Ejaan Suwandi ini dinamakan ejaan Republik.

3. Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Internasional

Fase ini ditandai dengan adanya Kongres Internasional IX bahasa Indonesia di Jakarta, tepatnya pada tanggal 28 Oktober- 1 November 2008. Setahun kemudian terbitlah UU no.24 Tahun 2009, melalui pasa itu, pemerintah berupaya meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan. 

Nah, itulah Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia ya teman-teman. Semoga informasi yang kalian bacakan bisa kalian pahami.

Aamiiiin yaa rabbal alamin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun