Mohon tunggu...
Harris Aryadin
Harris Aryadin Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis Freelance

Selanjutnya

Tutup

Raket

Kontroversi Wild Card Olimpiade Paris 2024, PBSI Kecewa atas Keputusan BWF!

13 Juli 2024   00:13 Diperbarui: 13 Juli 2024   00:39 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ungkapan kecewa PBSI terkait keputusan kontroversial BWF (instagram.com/badminton.ina)

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia atau PBSI merasa kecewa terkait keputusan kontroversial yang dilakukan oleh Badminton World Federation atau BWF. Hal tersebut, disampaikan melalui platform Instagram resminya @badminton.indonesia


BWF secara resmi memberikan wild card Olimpiade Paris 2024 kepada pasangan ganda putra Prancis, Lucas Corvee/Ronan Labar. Hal tersebut dilakukan, usai pasangan Lucas Corvee/Ronan Labar, mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), terkait kesalahan BWF dalam perhitungan poin Race to Olympic Paris 2024.

Pada awalnya, pasangan ganda putra Lucas Corvee/Ronan Labar berada di zona aman Race to Olympic Paris 2024. Namun, terdapat kesalahan hitungan poin yang dilakukan oleh BWF yang membuat mereka berada satu peringkat dibawah rekan senegaranya, Toma Junior Popov dan Christo Popov.

Lucas Corvee/Ronan Labar berada diperingkat ke 38, sedangkan Popov bersaudara berada di peringkat ke 37. Sehingga, dari hasil tersebut, mereka dinyatakan tidak lolos ke Olimpiade Paris 2024, melainkan Toma Junior Popov/Christo Popov lah yang lolos.

Menanggapi hal itu, Lucas Corvee/Ronan Labar menggugat BWF ke CAS. Terkait adanya kesalahan perhitungan poin yang membuat mereka gagal tampil di Olimpiade. Hasilnya, CAS mengabulkan gugatan mereka, dan menyuruh  BWF untuk meloloskan mereka ke Olimpiade Paris 2024.

Akhirnya, terdapat dua pasangan Prancis yang akan berlaga di Olimpiade Paris 2024. Hal ini, sebenarnya menyalahi aturan BWF sendiri, dimana tiap negara berhak mengirimkan 2 pasangannya jika keduanya berada di peringkat 8 besar Race to Olympic. Namun, Lucas Corvee/Ronan Labar sebagai pihak yang mendapatkan keuntungan saat ini tidak sepenuhnya salah karena memang sejauh ini, perhitungan poin mereka di atas peringkat Toma Junior Popov/Christo Popov.

Hasil tersebut membuat PBSI merasa dirugikan. Dalam lama Instagram nya PBSI mengaku merasa kecewa yang sangat mendalam atas  kesalahan perhitungan poin yang dilakukan oleh BWF tersebut.

Dimana atas kesalahan tersebut, BWF secara langsung tidak hanya merugikan ganda putra Indonesia melainkan seluruh kontestan yang akan tampil di Olimpiade Paris 2024. Selain itu, Kebijakan BWF meloloskan dua ganda putra Prancis yang dimana salah satunya tidak lolos kualifikasi, juga dapat membunuh fair play dan semangat luhur Olimpiade.

 "Kesalahan perhitungan yang dilakukan BWF secara langsung tidak hanya merugikan pasangan Indonesia, tetapi juga seluruh pasangan yang bertarung di Road to Paris 2024". Ungkap Fadil Imran selaku Sekjen PP PBSI.

"PBSI akan segera berkirim surat ke BWF untuk menyikapi situasi ini. PBSI secara keras akan meminta pertanggungjawaban dari BWF". Lanjut Fadil.

Selain itu, ini akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade, dimana terdapat 17 kontestan sektor ganda putra. Hal ini akan merugikan beberapa pihak lainnya, karena akan terdapat 1 grup yang berisi 5 pasangan, dan 3 grup lain berisi 4 pasangan.

Bagaimana menurut badminton lovers? Apapun keputusannya, semoga timnas Indonesia mampu tampil maksimal dan mendapatkan medali emas!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun