Mohon tunggu...
Harris Aryadin
Harris Aryadin Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis Freelance

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Beda Perlakuan UEFA ke Jude Bellingham dan Merih Demiral Terkait Selebrasi Kontroversial Mereka!

5 Juli 2024   19:28 Diperbarui: 5 Juli 2024   19:52 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merih Demiral melakukan selebrasi membentuk kepala serigala menggunakan jarinya (NOS.nl)

UEFA memberikan sanksi kepada pemain Inggris, Jude Bellingham dan bek nasional Turki, Merih Demiral terkait selebrasi kontroversial mereka pada pertandingan babak 16 besar Euro 2024. Namun, menariknya kedua pemain tersebut mendapatkan sanksi yang berbeda. 

Jude Bellingham melakukan selebrasi meraba selangkangannya (The Guardian/Ebrahim Noroozi/AP)
Jude Bellingham melakukan selebrasi meraba selangkangannya (The Guardian/Ebrahim Noroozi/AP)

UEFA memberikan sanksi kepada Jude Bellingham atas gerakan cabulnya setelah mencetak gol penyeimbang waktu Inggris menghadapi Slovakia di babak 16 besar Euro 2024. 

Jude Bellingham terlihat mencium tangan kanannya sebelum melakukan aksi meraba selangkangan. Namun, pemain 24 tahun tersebut mengaku bahwa itu adalah "gestur candaan terhadap beberapa teman dekatnya yang menonton pertandingan" dan sama sekali tidak ditujukan kepada bangku cadangan Slovakia.

Akibat dari perilakunya tersebut, striker Real Madrid itu pun mendapatkan sanksi denda sebesar €30.000, dan dilarang bermain satu kali pertandingan oleh UEFA. Namun, larangan tersebut berlaku satu tahun. Jude Bellingham, masih bisa memperkuat timnasnya pada saat berhadapan dengan Swiss di babak perempatfinal Euro 2024 nanti.

Merih Demiral melakukan selebrasi membentuk kepala serigala menggunakan jarinya (NOS.nl)
Merih Demiral melakukan selebrasi membentuk kepala serigala menggunakan jarinya (NOS.nl)

Berbeda dengan Jude Bellingham, bek timnas Turki, Merih Demiral justru dilarang dua kali pertandingan oleh UEFA imbas dari selebrasi kontroversial nya pada saat berhadapan dengan Austria di babak 16 besar Euro 2024.

Merih Demiral melakukan selebrasi dengan mengangkat kedua tangan dan membentuk jarinya serupa dengan kepala serigala. Hal itu pun diterjemahkan sebagai simbol kelompok sayap kanan Turki, Grey Wolves yang dianggap bermasalah oleh beberapa negara Eropa termasuk Jerman.

Namun bek Turki tersebut membantah tuduhan itu. Ia menyatakan bahwa selebrasi tersebut merupakan simbol dari identitas Turki yang dimilikinya. Ia menganggap hal tersebut sebagai sebuah kebanggaan karena melihat suporter Turki juga melakukan hal serupa di stadion.

"Cara saya selebrasi berkaitan dengan identitas Turki saya. Saya melihat orang-orang di stadion juga melakukan gestur ini. Tidak ada pesan tersembunyi dibalik selebrasi itu. Kami semua orang Turki, saya sangat bangga menjadi orang Turki dan itulah tujuan dari gerakan ini." Kata Demiral yang dikutip dari laman website NOS.

Akibat dari sanksi tersebut, Demiral tidak bisa memperkuat timnasnya pada saat berhadapan dengan Belanda di babak perempat final Euro 2024. Seandainya pun Turki mampu lolos ke semifinal, Demiral juga masih belum bisa membela Ay-Yıldızlılar, julukan timnas Turki. 

Federasi sepak bola Turki tidak menerima terkait larangan dua pertandingan tersebut. Mereka pun mengajukan banding ke pengadilan arbitrase olahraga (CAS). 

Selain itu, banyak juga netizen menilai bahwa, sanksi yang diberikan UEFA kepada dua pemain tersebut berstandar ganda. Lalu bagaimana menurut kamu? Komentar di bawah ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun