Narcissistic Personality Disorder (NPD) sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial. Hal ini dimulai dari cerita seorang figur publik yang kemudian memicu diskusi luas di kalangan netizen. Topik ini menjadi relevan karena banyak orang mulai mencari tahu lebih dalam tentang NPD, terutama karena dampaknya terhadap hubungan interpersonal dan kesejahteraan mental.
Lalu, Apa itu Narcissistic Personality Disorder (NPD)?
Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan pola perilaku yang mencerminkan rasa diri yang berlebihan, kebutuhan untuk dikagumi oleh orang lain, perasaan sombong atau berlebihan terhadap diri sendiri, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Menurut DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders), individu dengan NPD sering memiliki rasa superioritas yang berlebihan dan fantasi tentang kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta ideal.
Orang dengan gangguan kepribadian NDP sangat enggan mengubah perilaku mereka, bahkan ketika hal itu menyebabkan masalah bagi mereka. Kecenderungan mereka adalah menyalahkan orang lain. Terlebih lagi, mereka sangat sensitif dan bereaksi buruk bahkan terhadap kritik, atau ketidaksetujuan, sekecil apa pun, yang mereka anggap sebagai penginaan pribadi.
NPD lebih umum terjadi pada pria daripada wanita, dengan prevalensi mencapai 50% hingga 75%. Gangguan kepribadian narsistik memengaruhi semua aspek kehidupan seseorang, dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental, serta menyebabkan masalah dalam hubungan sosial dan pekerjaan. Individu dengan NPD juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melakukan bunuh diri.Â
Tanda dan Gejala Narcissistic Personality Disorder (NPD)
Terdapat beberapa gejala umum yang dapat membantu kita mengidentifikasi seseorang yang mengidap Narcissistic Personality Disorder (NDP). Dikutip dari salah satu artikel di website Harvard Health Publishing yang diterbitkan pada (08/01/2024), bahwa gangguan kepribadian narsistik dikategorikan sebagai jenis gangguan kepribadian dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5). Seseorang dengan NPD dapat menunjukkan atau memiliki sifat seperti berikut:Â
1. Memiliki rasa penting yang berlebihan
Orang yang mengidap NDP percaya bahwa mereka lebih baik daripada orang lain dan mengharapkan pengakuan seperti itu, meskipun ketika mereka tidak melakukan apa pun untuk mendapatkannya. Selain itu, mereka sering melebih-lebihkan atau berbangga diri tentang prestasi, pekerjaan, hubungan, maupun bakat mereka.
2. Keasyikan dengan dunia fantasi
Mereka hidup dalam dunia fantasi yang mereka bangun dengan distorsi atau penipuan diri. Mereka berpikir bahwa mereka pantas  mendapatkan kesuksesan, kekuasaan, daya tarik, dan cinta ideal yang tak terbatas, sehingga merasa istimewa dan berkuasa.
3. Memiliki keyakinan bahwa mereka istimewa
Orang pengidap gangguan mental ini percaya bahwa mereka unik atau istimewa. Â Keunikan maupun keistimewaan mereka hanya dapat dipahami oleh orang-orang istimewa lainnya.
4. Kebutuhan untuk dikagumi secara berlebihan
Individu dengan NPD sering kali mengharapkan pengaguman yang terus-menerus untuk mendukung gambaran diri mereka yang sangat superior dan istimewa.
5. Perasaan berhak
Karena menganggap diri mereka istimewa, pengidap NDP Â mengharapkan perlakuan yang baik sebagai hak mereka. Mereka benar-benar percaya bahwa apa pun yang mereka inginkan, harus mereka dapatkan.
6. Perilaku eksploitatif
Mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri baik itu dilakukan secara sadar atau tidak. Hal itu dilakukan karena sifat mereka yang sangat egois.
7. Kurang empati:Â
Kesulitan memahami atau merasakan perasaan orang lain. Karena pada dasarnya mereka lebih mengutamakan kepentingan mereka sendiri.
8. Sering merasa iri
Merasa iri terhadap orang lain, terutama ketika orang lain sukses. Serta meremehkan pencapaian orang lain.
9. Kesombongan
Merasa paling pintar atau bersikap menggurui dengan sikap yang angkuh.
Penyebab dari Narcissistic Personality Disorder (NPD)
Penyebab dari Narcissistic Personality Disorder (NPD) tidak dapat disimpulkan hanya dari satu faktor tunggal, namun beberapa faktor yang dapat berperan dalam perkembangannya meliputi:
1. Faktor Genetik
Adanya kecenderungan genetik dalam keluarga untuk mengembangkan gangguan kepribadian, meskipun belum ada gen spesifik yang terkait langsung dengan NPD.
2. Faktor Lingkungan
Pengalaman masa kecil yang traumatis atau tidak stabil, seperti pengabaian, pelecehan, atau overindulgence (perlakuan berlebihan), dapat berkontribusi pada perkembangan NPD.
3. Perkembangan Kognitif dan Sosial
Pola interaksi sosial dan pengalaman belajar selama masa perkembangan yang mengarah pada pengembangan pola pikir yang mendukung perilaku narsistik.
4. Faktor Psikologis
Mekanisme pertahanan diri yang tidak sehat, seperti penggunaan mekanisme disosiatif atau distorsi kognitif untuk melindungi diri dari perasaan hampa atau malu.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu dapat merespons faktor-faktor ini dengan cara yang berbeda, dan tidak semua orang yang mengalami pengalaman traumatis atau memiliki faktor risiko lainnya akan mengembangkan NPD.Â
Pengobatan gangguan mental NDP
Perawatan untuk gangguan kepribadian NDP biasanya melibatkan beberapa betuk terapi kesehatan mental (psikoterapi). Terapi ini dapat dilakukan secara individu, bersama pasangan, atau melibatkan keluarga, dan bertujuan untuk membantu mereka yang mengidap gangguan mental ini untuk mengembangkan hubungan yang lebih positif dengan orang lain.
Belum ada obat yang pasti untuk penyembuhan gangguan mental ini, namun beberapa jenis obat seperti antidepresan, penstabil suasana hati, dan obat antipsikotik, dapat membantu mengurangi gejala-gejala yang terkait dengan gangguan-gangguan lain yang mungkin ada bersamaan, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan suasana hati.
Kesimpulan
Kesadaran akan Narcissistic Personality Disorder (NPD) yang semakin meningkat di media sosial menyoroti pentingnya pemahaman yang lebih mendalam tentang gangguan ini. NPD tidak hanya mempengaruhi individu yang mengalaminya, tetapi juga berdampak signifikan pada orang-orang di sekitar mereka.Â
Dengan mengidentifikasi gejala dan memahami penyebabnya, kita dapat lebih bijak dalam menghadapi dan mendukung mereka yang terpengaruh oleh NPD. Meskipun pengobatan utama untuk NPD adalah psikoterapi, penting untuk diingat bahwa setiap individu membutuhkan pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Dengan kombinasi terapi yang tepat dan dukungan dari orang-orang terdekat, mereka dengan gangguan NPD dapat belajar untuk mengembangkan hubungan yang lebih sehat dan meminimalkan dampak negatif dari gangguan ini. Kesadaran dan empati dari masyarakat luas juga berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan suportif bagi mereka yang hidup dengan NPD. Semoga artikel ini bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H