Musim hujan merupakan suatu keberkahan bagi petani, dimana pada musim ini, air melimpah sehingga tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh dengan baik. Namun disisi lain, curah hujan yang tinggi tanaman akan rentang terhadap serangan penyakit, terutama pada tanaman Kentang dan Tomat.
Salah satu penyakit yang banyak menyerang kedua tanaman tersebut, bahkan menjadi penyakit utama yang sering menggagalkan panen petani, yaitu penyakit busuk daun atau hawar daun. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi patogen Phytophthora infestans.
Phytophthora infestans dapat menyerang di seluruh bagian tanaman baik daun, batang, umbi ata buah maupun bagian perakaran. Epidemik penyakit busuk daun terjadi pada suhu sekitar 16-24⁰C.
Gejala awal penyakit busuk daun yaitu akan menunjukkan adanya bercak kecil ke basah-basahan berwarna hijau kelabu yang berubah menjadi cokelat kehitaman. Bercak tersebut, akan meluas ke seluruh bagian daun sehingga daun akan membusuk dan kering.
Daun yang membusuk tetap menggantung pada tanaman, dan di bagian bawah daun terdapat sarang Konidia spora berwarna putih. Serangan penyakit busuk daun, berpotensi akan meluas sampai ke batang, buah atau cabang, bahkan akan sampai pada umbi tanaman. Penyakit ini juga dapat menyerang umbi yang ada di gudang penyimpanan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk pengendalian penyakit busuk daun yaitu:
1. Pilih Bibit yang sehat. Bibit yang sehat dapat meminimalisir serangan penyakit.
2. Drainase yang baik. Mengatur drainase agar tidak ada air tergenang pada saat musim hujan.
3. Atur jarak tanam agar tidak terlalu rapat, untuk mengurangi kelembaban area tanam.
4. Sanitasi Lingkungan. Pengendalian gulma di sekitar tanaman untuk menjaga tanaman tidak terlalu lembab.