Untuk pertama kalinya Indonesia gagal meraih medali di ajang Asian Games 2022 pada cabang olahraga bulutangkis.
Asian games 2022 merupakan pesta olahraga Asia yang ke 19. Kejuaraan ini, semulanya dijadwalkan berlangsung pada 10 hingga 25 September 2022. Namun, karena pandemi Covid 19, Asian Games ditunda hingga 2023.
Tanggal baru diumumkan pada 19 Juli 2022, dimana Hangzhou akan menjadi kota penyelenggara Asian games dimulai 23 September hingga 8 Oktober 2023.
Indonesia menciptakan sejarah baru pada ajang pesta olahraga Asian Games 2022. Namun sangat di sayangkan, sejarah tersebut merupakan sejarah terburuk sepanjang Asian Games, setelah tiga wakil Indonesia yang bertanding pada babak perempatfinal bulutangkis Asian Games 2gagal melaju ke babak semifinal.
Pasangan ganda putra nomor 1 Dunia, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto, harus terhenti dibabak perempatfinal setelah takluk dari ganda putra China Taipei, Lee Yang dan Wang Chi-Lin. Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto mengakui keunggulan Lee Yang dan Wang Chi-Lin hanya dalam dua game langsung, dengan skor 19-21 dan 18-21.
Tunggal putra peringkat 2 dunia, Anthony Sinisuka Ginting juga gagal menyumbangkan medali untuk Indonesia. Pemain yang biasa disapa dengan Ginting tersebut, harus mengakui keunggulan tunggal putra tuan rumah Li Shi Feng. Anthony Sinisuka Ginting menyerah dalam dua game langsung, dengan skor 13-21 dan 17-21.
Gregoria Mariska Tunjung menjadi harapan terakhir Indonesia untuk menyumbangkan medali. Namun sangat di sayangkan, tunggal putri terbaik Indonesia tersebut, juga harus terhenti dibabak perempatfinal.
Pemain yang biasa disapa dengan Jorji tersebut, harus takluk atas tunggal putri Jepang, Aya Ohori hanya dalam dua game langsung, dengan skor 10-21 dan 19-21.
Tidak dipungkiri bahwa akhir-akhir ini timnas bulutangkis Indonesia mengalami penurunan performa serta mental juara yang tidak ada. Bahkan di turnamen - turnamen elit BWF, atlet bulutangkis Indonesia sangat susah untuk meraih gelar, dan tidak jarang mereka sering terhenti dibabak perempatfinal.
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) seharusnya melakukan evaluasi secara menyeluruh, baik dari sisi atlet, pelatih maupun dari sisi manajemen PBSI sendiri. Mengingat sejak pertengahan tahun ini, Indonesia sangat minim gelar juara.