Jika melihat dari tujuan penyelenggaraan event, tentu tujuannya sangat bagus dan mulia. Namun menurut pendapat saya, alangkah lebih bagusnya :
- Jika tujuannya memperkenalkan destinasi wisata dan atraksinya ke masyarakat luar, tentu saya setuju dengan yang disampaikan Arief Budiman pada awal tulisan ini. Mestinya event ini dilakukan di luar Kalsel, bisa di Jakarta, Malang, Surabaya, Jogja, Bandung, bahkan jika perlu di luar negeri atau daerah potensial lainnya. Bukan dilakukan di kota Banjarmasin. Kata seorang teman, sama saja dengan membagi brosur di dalam toko sendiri.
- Saya yakin event tersebut menyedot dana ratusan juta rupiah. Seandainya dana itu benar-benar dikelola dengan baik, tidak sekadar membuat pameran di kota sendiri, mungkin manfaatnya bisa lebih optimal. Misalnya :
- Insentif; Belajar dari toko oleh-oleh di Bali, kebanyakan menerapkan sistem komisi (insentif) kepada travel agent yang bisa membawa tamu ke tokonya. Pemprov Kalsel bisa melakukan  hal ini, yaitu memberikan insentif kepada travel agent yang bisa mendatangkan tamu ke Kalsel. Dan yang lebih penting, hal ini dilakukan secara terbuka. Tentu ini dilakukan sebagai pancingan saja, bukan terus menerus.
- Diskon harga tiket atau hotel ; Bekerja sama dengan maskapai penerbangan atau perhotelan untuk memberikan diskon khusus bagi pelancong. Jadi siapa-saja yang memang khusus melakukan perjalanan wisata ke Kalsel akan mendapatkan diskon harga khusus. Dananya selain partisipasi dari pelaku usaha wisata (maskapai, perhotelan, rumah makan dll) juga berasal dari subsidi pemerintah selaku yang punya hajat.
- Trip Pegiat Sosmed ; Membuat trip khusus bagi pegiat media sosial, baik itu youtuber, blogger dan Vlogger maupun selebgram. Undang saja mereka untuk melakukan wisata di Kalsel selama beberapa hari, dibiayai, dikasih uang saku. Tugas mereka adalah menulis atau membuat video perjalanan yang isinya mempromosikan wisata Kalsel. Saya kira biaya untuk membuat event seperti ini tidak terlalu besar dan lebih terukur.
- Promosi Wisata harus dilakukan secara terintegrasi dan melibatkan semua stakeholder sehingga benar-benar efektif bisa mendatangkan wisatawan. Mulai dari akses masuk ke daerah, infrastruktur dan destinasi wisata, branding hingga kesadaran wisata masyarakatnya. Semua dilakukan dengan konsep yang sudah matang
Itu tadi hanya secuil ide /gagasan untuk membuat promosi yang lebih efektif dan terukur. Jadi setiap promosi wajib dievaluasi hasilnya. Berani mengatakan berhasil, tapi berani juga mengatakan gagal. Â Semoga bentuk promosi untuk meningkatkan kunjungan wisata ke daerah ini lebih kreatif lagi, sesuai dengan target yang dibidik.
Semoga tulisan ini dibaca oleh pemangku kepentingan khususnya bidang pariwisata di Kalimantan Selatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H