Selama sebulan terakhir Indonesia dihujani kabar bak sedang musimnya seperti itu, namun meskipun sedang dalam musimnyapun kabar yang beredar cukuplah krusial dan menimbulkan polemik di kalangan masyarakat, mulai kabar mengenai anggota DPR yang melakukan korupsi tiada henti, DPR yang mengusahakan hak angket untuk KPK dan dianggap sedang mengusahakan keamanan mereka sendiri menyimpan uang rakyat, hingga yang paling heboh terakhir adalah sang ketuanya menjadi tersangka kasus korupsi e-KTP.
Dengan adanya kasus tersebut tentunya bukan mustahil kepercayaan masyarakat akan lembaga ini berkurang drastis, belum adanya pemberitaan bagus tentang DPR dalam rentang waktu yang cukup lama, malah berita buruk tak pernah hentinya masuk ke telinga masyarakatnya.
Sudah cukup lama DPR ini disebut jelek oleh masyarakatnya, seperti DPR yang diperlihatkan sedang tidur di ruang rapat paripurna, oknum DPR yang meluangkan waktu untuk memuaskan nafsunya menonton porno dalam sidangnya, itu memang adalah berita lama, namun aib ini sampai saat ini belum juga hilang dari nama instansi tersebut, yang katanya memiliki hak nan amat tinggi menentukan hukum yang ada di Indonesia. Wahai para DPR ingatkah kalian soal hal ini ?
Terlepas dari kasus lama yang mungkin sudah "dilupakan", sejujurnya tahukah para DPR bahwa kasus yang sekarang juga sudah cukup untuk membuak muak para pembaca, pendengar, ataupun bahkan yang hanya sedang duduk di warteg dan mengayuh becaknya. Terlebih yang ditantang DPR saat ini adalah KPK yang mana memiliki tingkat kepercayaan masyarakatnya sangat tinggi (menurut lembaga survei Polling Centre, yang bekerja sama dengan Indonesia Corruption Watch (ICW) dalam surveinya 2017 memiliki angka kepercayaan 86%). Itu semakin membuat DPR tingkat kepercayaannya semakin menciut, dan dalam survei yang sama DPR memiliki tingkat kepercayaan 51% atau masuk tiga terbawah bersama perusahaan swasta (49%) dan partai politik (35%) (Sumber)
Lalu, apakah seluruh pandangan masyarakat yang kecewa dan tidak percaya pada DPR ini adalah sepenuhnya salah DPR? Padahal yang berulah selama ini hanyalah sedikit dari sekian banyak anggotanya, yang berulah adalah oknum, adalah orang yang menjabatnya bukan jabatan itu yang menjadi tersangka. Lalu seberapa jauh masyarakat bertindak menanggapi ketidakpercayaannya akan DPR? Apakah hanya sebatas saya tidak akan memilih orang itu lagi atau tidak akan memilih lagi partai tersebut dalam pilihan?
Jika memang seperti itu maka patutlah para dewan yang terhormat beserta benderanya itu berbangga, bagaimana jika masyarakat memiliki pemikiran bahwa DPR sudah tidak perlu ada lagi? sesuatu yang ekstrem seperti ingin mengubah sistem pemerintahan? Semoga saja tidak!
Selama ini citra DPR buruk memanglah hanya sebuah citra, namun sebuah citra inilah yang membuat seseorang atau sekelompok orang bertindak, bila memang saat ini belum terjadi sesuatu yang negatif berlebihan, sudah sepantasnya DPR perlu meningkatkan rasa percaya masyarakatnya (lagi). Karena yang dirasakan rakyat selama ini seakan tidak memiliki wakil untuk bersuara didalam pemerintah lagi, DPR saat ini tidak mencoba membuka suara rakyat, hanya sebagian saja dan itu adalah mereka yang berada pada partainya.
Memang benar secara angka orang yang tergabung dalam partai sudah cukup melambangkan bahwa suara warganya teraspirasi, namun nyatanya suara siapa yang dikoarkan, hanya beberapa elit politik dalam partainya (sebagian kecil dari sebagian kecil warga seutuhnya) atau bahkan hanya suara kepalanya.
Kemudian setelah warga berfikir seperti itu ditambah lagi uang mereka (warga) dikumpulkan disaku mereka (DPR). Siapa yang tidak gemas, dan pemikiran DPR sudah tidak diperlukan lagi tentunya sudah mulai muncul dipemikiran beberapa orang, dan tinggal menunggu di masyarakat kebanyakan.
Namun para pembaca yang budiman juga pastinya tahu bahwa yang berulah dan bermasalah adalah hanya satu dari sekian banyak, lalu? Tunjukkanlah citramu yang baik mulai sekarang wahai para DPR, walaupun hanya citra dan sedikit berkebalikan dengan pahitnya suasana bangku suci kalian, itu perlu muncul. Bukan malah ciutan oknum yang menambah buruk pandangan kami pada lembaga ini. Karena sebuah citra adalah awal dari segala sesuatu bahkan yang ekstrem sekalipun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H