Mohon tunggu...
Muhammad Harun Sukarno
Muhammad Harun Sukarno Mohon Tunggu... Akuntan - NIM 55521120014, Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

UNIVERSITAS MERCU BUANA, PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI, MATA KULIAH PAJAK INTERNASIONAL - P552120005 - Kamis 19:30-22:00 (XC-008) (Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak) UNIVERSITAS MERCU BUANA, PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI PEMERIKSAAN PAJAK - P552120006 - Sabtu 14:30-16:59 (I-404) (Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kuis 14_Puisi Satire tentang Keadilan Perpajakan

18 Juni 2023   17:57 Diperbarui: 18 Juni 2023   18:27 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Merdeka.com 

Dimana aturan yang selama ini diharapkan

Berkali revisi untuk mendapat keadilan

Berkali diadaptasi dengan segala penghindaran

Berkali harus direvisi untuk menambal segala celah kekopongan


Dimana aturan yang selama ini diharapkan

Keadilan bukan hanya catatan dalam aturan-aturan perubahan

Catatan merah yang menyisakan sedikit saja keadilan tanpa perbaikan

Konglomerasi yang berambisi dalam penghindaran perpajakan


Satu per satu besi digali joint venture meretas batas negara

Mencari dimana tarif murah mengejar untung dalam mangkara

Satu disana merasakan suargaloka

Satu disini merasakan nerakaloka


Aturan harusnya memberikan kemudahan dan keadilan untuk semuanya

Aturan dibuat untuk memberi pemasukan dalam bingkai perpajakan yang lebih tertata

Aturan dibutuhkan untuk asas kesetaraan dan keseimbangan

Aturan bukan untuk menciptakan ketimpangan


Katanya, pajak berkeadilan masa kini

Tapi apa yang kami terima disini?

Penghasilan bersumber disini, tapi negara lain yang menikmati

Ketika konglomerasi mulai beraksi untuk mengakali


Mana keadilan pajak vertical dan horizontal

Jika ternyata opportunist masih bergerak frontal

Aturan dan negara adalah instrumental

Aturan dan kewajiban perpajakan bukanlah subtansial apalagi incidental



Keadilan pajak masa kini bukan segelintir saja yang menikmati

Bukan sarkasme untuk dinikmati sambil menanti datangnya amnesti

Menumpuk keserakahan kapitalisme dalam bingkai menyiasati

Jangan... jangan... jangan lanjutkan lagi keserakahan konglomerasi menguliti


Reformasi perpajakan bukan sebatas trajektori

Penghasilan besar, pengungkapan pajaknya juga besar

Penghasilan kecil, pengungkapan pajaknya juga kecil

Penghasilan menengah, pengungkapan pajaknya juga menengah


Lagi lagi kontradiksi terus beraksi

Pajak kecil dinikmati berbagai sumber penghasilan

Penghasilan besar, pajak kecil

Penghasilan kecil, pajak kecil


Mereka yang selalu beraksi perlu legitimasi

Lakukan observasi atau aksi takkan pernah berhenti

Pemeriksaan menghentikan arogansi para pengejar ambisi

Fiskus dan wajib pajak kejar-kejaran saling berkompetisi

Sampai kapan akan terus begini?


Tugas ini bukan hanya PR pemerintah sendiri

Butuh aksi dan proteksi bukan hanya narasi

Bereaksi bukan hanya sekedar mengkritis

Beraksi juga butuh formasi tanpa tendensi dan Upaya manipulasi


Saling tuding saling serang saling tunjuk bukan solusi

Pajak butuh sosialisasi agar masyarakat memahami dan memiliki literasi

Kemudahan birokrasi dan administrasi dibutuhkan agar aturan Bersatu dengan fungsi

Rasio ukuran paling rendah butuh untuk berubah


Enam belas persen rasio kepatuhan

Pengetahuan pajak yang kurang?

Sosialisasi pajak yang kurang?

Sanksi pajak yang kurang?

Atau Upaya mensiasati pajak yang harus berkurang?


Jangan-jangan selama ini hasil pajak bisa jauh lebih mensejahterakan

Jika dikelola dengan segala penataan, kebermanfaatan dan kemaslahatan

Jangan-jangan selama ini hasil pajak bisa membuat negara lebih berkembang dan maju

Jika dikelola dengan asas -- asas dan prinsip -- prinsip yang berkeadilan


Digitalisasi perpajakan membuat segala sesuatu serba otomatis

Otomatis lantas jangan membuat sikap masyarakat menjadi apatis

Tak ada jalan raya, sekolah, fasilitas umum, pertahanan negara  yang dibangun secara gratis

Apalagi dengan cara -- cara yang berbentuk pelanggaran demokrasi elistis


Manifestasi pajak untuk negeri bersifat altruistis

Lagi lagi bukan untuk suksesi kepentingan bisnis

Aturan dicipta dengan perhitungan matematis

Besar kecilnya suatu penerimaan sudah dihitungan berdasarkan analisis


Pajak yang berkeadilan urgensi tuntutan dalam reformasi perpajakan

Adil bukan hanya untuk perorangan maupun badan

Tanggungan beban dipikul berdasarkan prinsip kesetaraan

Manifestasi dari sebuah kebijakan, kebijaksanaan dan Upaya penegakan terhadap pelanggaran


Batasan besar atau kecil dalam pajak bukan memicu strata ketidakadilan

Besar dan kecil menumbuhkan kesadaran bahwa pajak adalah kebutuhan

Besar dan kecil bukan lagi tuntuan karena adanya hukuman dan paksaan

Besar dan kecilnya pajak karena adanya Upaya membangun ekonomi negara berkelanjutan


Tangerang, 18 Juni 2023



Muhammad Harun Sukarno

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun