Para pecinta kuliner, siapa sih yang tidak tahu dengan mie ayam? Makanan berbahan dasar mie gandum kuning ini sangat mudah ditemukan disepanjang jalan kemana kita pergi. Mie ayam biasanya menjadi paket lengkap dengan bakso dan pangsit. Hidangan yang satu ini di beri nama "Mie Ayam" karena berbahan dasar mie, yaitu mie gandum kuning dan diberi topping atau bumbu ayam potong dadu.Â
Seperti yang kita lihat, mie ayam tidak tampak seperti makanan khas Indonesia yang lazimnya berbahan dasar dari hasil alam Indonesia. Ya, mie ayam memang bukan makanan khas atau asli Indonesia.Â
Mie ayam merupakan hidangan yang popular di Indonesia, namun hidangan ini diadopsi dari hidangan tiongkok. Jika di tiongkok hidangan ini biasanya mengunakan lemak babi, di Indonesia mie ayam mengguna lemak ayam sehingga tetap halal mengingat masyarkat Indonesia Mayoritas Bergama Islam.Kini mie ayam menjadi hidangan Tionghoa-Indonesia yang peling popular.
Para sahabat kuliner tentunya sudah tidak asing lagi denga napa saja yang disajikan dalam satu mangkuk mie ayam ini. Ya, yang pasti ad amie gandum kuning sebagai bahan baku utama. Mungkin di setiap pedagang mie ayam kita menemukan mie yang berbeda-beda, memang ada dua jenis mie yang di gunakan dalam mie ayam, yaitu mie kering dan mie basah.Â
Mie kering ini biasanya bentuknya lebih kecil dan lebih pipih, mie kering ini bisa lebih tahan lama dari pada mie basah. Sedangkan mie basah, harus langsung digunakan setelah dibuat, sehingga tidak bisa tahan lama.Â
Meskipun demikian bahan dasar mie tersebut sama, warnanya sama, rasanya pun tidak berbeda jauh. Saat ini banyak juga yang membuat mie ayam dengan campuran sayuran sebagai pewarna alami seperti wortel, bayam, kunyit, dan lain sebagainya. Kembali lagi kepada selera para sahabat kuliner jenis mie yang mana yang menjadi kesukaan anda.
Beralih dari mie bahan utama yang harus ada dalam mie ayam adalah ayam bumbu potong dadu. Ya, biasanya dalam mie ayam ayam yang digunakan di potong dadu, tidak disuwir seperti pada soto atau bubur ayam. Ayam yang digunakan dalam mie ayam ini telah di masak terlebih dahulu menggunakan bumbu kecap, kurang lebih sama seperti bumbu ayam kecap.Â
Selain ayam biasanya juga ada penjuala mie ayam yang menggunakan jamur sebagai campuran ayamnya, jamur juga dimasak terlebih dahulu bersama ayam dadu menggunakan bumbu kecap.
Mie ayam rasanya juga belum lengkap jika tidak menggunakan sawi hijau. Yap, mie ayam selain identic dengan mie kuning dengan campuran ayam bumbu kecap juga identic dengan sawi hijau. Dimana pun anda membelu mie ayam pasti akan menggunakan sawi hijau sebagaibahan tambahannya. Selain sawi hijau, biasanya mie ayam juga ditaburi bawang goreng diatasnya.
 Mie ayam juga bisa di sajikan dengan tambahan bakso, pangsit, maupun acar, daun bawang, ceker, tulang ayam, saus, kecap, dan sambal.
setelah membahas bahan-bahan untuk menyajikan mie ayam, rasanya belum lengkap jika kita tidak membahas bumbu yang biasa digunakan untuk meracik mie ayam. Ketika membeli mie ayam kita biasanya melihat penjual meracik bumbu didalam mangkok terlebih dahulu sebelum memasukkan mie, ayam, sawi hijau dan bahan pelengkap lainnya.Â
Mungkin masih banyak dari sahabat kuliner yang belum tahu bumbu apa sebenarnya itu. Bumbu tersebut adalah bumbu yang menjadi kunci cita rasa pada mie ayam, setiap penjual mie ayam memiliki resep mereka sendiri untuk membuatnya, yang jelas bumbu tersebut terbuat dari rempah-rempah asli Indonesia.
Di Indonesia terdapat beberapa jenis mie ayam, seperti mie ayam bangka, mie ayam wonogiri, mie ayam kampung Jakarta dan sebagainya.Â
Mie ayam bangka biasanya menggunakan bahan pelengkap taouge dan telur rebus selain yang disebutkan diatas. Untuk mie ayam wonogiri adalah mie ayam yang lumrah kita jumpai, hidangannya kurang lebih seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan mie ayam kampung Jakarta seperti namanya, menggunakan ayam kampung sebagai bahan ayamnya.
Kuliner yang merakyat ini biasanya dijual oleh pedagang kaki lima menggunakan gerobak sederhana dengan harga yang terjangkau. Eeiiiitss, tapi bukan berarti mie ayam ini tidak bisa menjadi jajanan kelas atas, buktinya kini banyak resto yang menyediakan menu mie ayam. Tentu saja harga mie ayam di resto-resto akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan harga mie ayam di kaki lima.Â
Tapi, kalau bisa dapat harga murah dengan rasa yang enak kenapa harus cari yang mahal? Memang benar istilah ada harga ada rupa, tapi jika kita membahas kuliner rasanya hal itu kurang tepat.Â
Nyatanya banyak makanan yang dijual di kaki lima rasanya jauh lebih enak dari pada makanan di restoran mahal. Mengapa bisa demikian? Karena mereka bersaing dan menarik pembeli melalui cita rasa makanan yang mereka jual, sedangkan di restoran orang-orang makan disana kebanyakan untuk memenuhi gengsi. Sehingga yang terpenting restoran itu ternama, memiliki fasilitas berkelas maka akan memiliki daya saing.
Sama halnya seperti mie ayam, mie ayam yang ada di kaki lima dengan harga yang murah bukan berarti murahan. Justru para pedagang mie ayam kaki lima ini biasanya memiliki resep turun temurun yang menjaga kualitas rasa mie ayam merek. Salah satunya adalah mie ayam pak Yatno. Pak Yatno telah berjualan mie ayam sejak tahun 1982. "saya itu jualan mie ayam sejak tahum 82, dulu itu saya jualan di jalanÂ
Magelang. saya punya 8 gerobak, ada tenaga yang bantu jual, mahasiswa juga ada" ujar Bu Sri (istri Pak Yatno). Beliau menjual jenis mie ayam wonogiri. Beliau menggunkan mie kering dan mie basah sebagai bentuk mengoptimalkan pelayanan terhadap konsumen,Â
sebab ada konsumen yang menyukai mie kering ada pula yang menyukai mie basah. Maka beliau memilih menyediakan keduanya supaya konsumennya bisa memilih. "saya pakai mie kering, kalau di tempat bapak pakai mie kering dan mie basah.Â
soalnya dari dulu sudah pakai mie kering jadi orang-orang udah terbiasa" jelas Bu Sri. Pak yatno menggunakan ceker dan tulang ayam sebagai bahan pelengkap mendampingi mie ayam dagangannya, ia juga menyediakan acar timun dan wortelÂ
serta berbagai kerupuk dan pangsit. Harga satu porsi mie ayam pak yatno adalah Rp 10.000. dengan harga Rp 10.000 anda sudah bisa menikmati satu mangkuk penuh mie ayam ceker, ya porsi mie ayam pak yatno iniÂ
memang banyak hingga mangkuk yang biasa untuk bakso dan mie ayam itu penuh. Saat ini pak yatno memiliki dua cabang, beliau sendiri berjualan di Pasar Talok, Gondokusuman, Baciro, Kota Yogyakarta.Â
Sedangkan istrinya berjualan di daerah Baciro, Gondokusumo, Yogyakarta, tepatnya di belakang kampus APMD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H