Ini adalah kali keempat saya mengunjungi artfair tahunan yang paling ditunggu. Jika Juni adalah bulannya PKB (Pesta Kesenian Bali) bagi Bali, maka bagi Jogja adalah bulannya ArtJog!
Masih bertempat di Taman Budaya Yogyakarta, ArtJog 2015 hadir sejak tanggal 6-28 Juni 2015. Biaya masuk yang ditetapkan pada tahun ini Rp 25.000 (naik 150% dari tahun lalu untuk pelajar) dan Rp 50.000 (naik 400%) bagi umum. Ya, ArtJog memang semakin tahun semakin mendapat tempat di hati masyarakat, kunjungan yang selalu membludak setiap tahunnya membuat pihak ArtJog mulai memasang tarif sejak tahun kemarin.
Tema besar yang diusung tahun ini adalah “Infinity Influx” yang merefleksikan aliran dan keabadian dengan tagline “The Unending Loop that Bonds Artist and the Audience”. ArtJog menggambarkan usianya yang ke-8 sebagai rangkaian yang tak berujung.
Bukan ArtJog namanya jika tidak ada Commission Worknya. Tahun ini Indieguerillas menjadi commission artistnya. Taman Budaya disulap menjadi suatu wahana yang disebut “Green Flux” berbentuk setengah bola (jari-jari 12 m) yang dipenuhi dengan tanaman Cuphea Hyssopifola (tanaman pagar). Karya pembukanya sangat Indonesia, menghadirkan sepeda interaktif yang menggambarkan kegembiraan masa kecil yang mulai terenggut modernisasi.
Namun, perlahan saya berpikir, kebingungan saya dalam menghubungkan makna karya satu dengan yang lainnya menghasilkan suatu kesimpulan besar yang tertuang dalam kata kebebasan. Ya, seni adalah kebebasan, kebebasan yang tidak terbatas, bahkan oleh tema sekalipun. Itulah yang ingin ditampilkan oleh ArtJog 2015. Angkat topi untuk seluruh curator dan panitia ArtJog 2015. You are fabulous!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H