Suksesnya  pakan eceng gondok yang sudah jadi program nasional KKP akan berdampak besar terutama buat pembudidaya  yang akan mendapatkan pakan  cukup murah dan berkwalitas.
Dampak berikutnya EG Â di danau dapat dikendalikan karena setiap hari diangkat dengan mengupah penduduk sekitar.
Pakan ikan berbahan EG sudah sukses di uji oleh BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUKABUMI.
Hal ini juga sudah disadari oleh Gubernur NTT yang ingin membangun pabrik sendiri karena peternak di NTT menghabiskan 1 T untuk membeli pakan dari Jawa.
Persoalan yang dihadapi untuk memperbesar usaha ini adalah masalah modal kerja. Â Untuk menghasilkan produksi 1-2 ton per hari dibutuhkan sekitar Rp. 420 juta.
Sementara itu Ir. Fernando Simanjuntak dari Balai Besar Perikanan Air Tawar Tatelu menyarankan untuk tahap awal bisa di produksi 5 ton per hari.
Jika ada investor yang berminat ini akan sangat membantu dan diperkirakan modal akan kembali setelah 15 bulan.
Penulis mendukung ide ini karena berangkat dari pemikiran yang sama sebagai orang Tondano yang ingin berpartisipasi melestarikan Danau Tondano.
Mari kita belajar dari kasus Danau Limboto di Gorontalo :
Thn 1932 kedalaman Danau Limboto 30 m.
Thn 2020 kedalaman 1 - 3 m.