Tim Senior Indonesia Try-out ke Hangzhou, China
Oleh : Bert Toar Polii
Dalam rangkan persiapan menghadapi The 52th Asia Pacific Bridge Federation Championship 2019 yang akan berlangsung di Hotel York, Singapura pada tanggal 11-20 Juni mendatang,  Tim Senior Indonesia mengadakan try-out  mengikuti National Bridge Competion di Hangzhou, China.Â
National Bridge Competition akan berlangsung pada tanggal 3-12 Mei 2019 di Hangzhou Huanglong Gymnasium, Propinsi Zhejiang. Walaupun berada di kelompok senior tapi disini akan bertanding di kelompok terbuka.
Ini adalah try-out kedua dari Timnas Senior Indonesia setelah Bangkok Bridge Festival dimana keluar sebagai juara. National Bridge Competition merupakan salah satu turnamen terbesar di China yang diikuti para pemain top mereka sehingga dipilih sebagai arena try-out.
Tim yang terdiri dari Bert Toar Polii, pemain yang merangkap sebagai Kapten Tim dan pasangan legendaris Indonesia, Henky Lasut/Eddy Manoppo serta Tanudjan Sugiarto, M Apin Nurhalim dan Bambang Hartono akan berangkat tanggal 2 Mei ke Guangzhou kemudian melanjutkan perjalanan ke Hangzhou. Tim Senor Indonesia memang perlu mempersiapkan diri dengan baik karena lawan-lawan yang akan dihadapi di Singapura ada beberapa yang merupakan tim tangguh.
Di Singapura sendiri ada dua tugas penting yang harus dilakukan tim senior. Tugas pertama adalah meraih kembali PABF Senior Cup yang tahun 2017 jatuh ketangan tim China padahal Indonesia tahun 2015 adalah juaranya. Indonesia sejak diselenggarakan nomor senior tahun 2002 telah 5 kali juara disusul Australia 3 kali, Jepang dua kali dan China sekali.Â
Tugas kedua adalah meloloskan Indonesia menjadi wakil Zone VI untuk mengikuti d' Orsi Senior Trophy lambang supremasi dunia yang akan dipertandingkan pada 44th World Team Championship yang akan berlangsung di Wuhan, China pada tanggal 14-28 September 2019.
Mengamati 16 tim yang sudah mendaftar di The 52th Asia Pacific Bridge Federation Championship 2019 di Singapura nanti, keempat tim yang pernah meraih juara APBF datang dengan tim terkuat. China susunan timnya tidak berubah seperti ketika mereka jadi juara tahun 2017.Â
Jepang justru bertambah kuat karena kembalinya pasangan Masayuki Ino/Imakura Tadashi yang ketika masih bermain di open team seperti menjadi momok buat Indonesia. Ino memang pemain urakan tapi ketika berhadapan dengan Indonesia ia biasanya bermain dengan konsentrasi penuh.
Australia juga datang dengan salah satu tim terkuat mereka menurut penulis. Apalagi kali ini mereka mengirimkan dua tim. Selain tim-tim diatas, Chinesse Taipei, China Hongkong, Selandia Baru  dan India bisa menjadi kuda hitam. Tugas kedua seharusnya lebih mudah karena Australia, Selandia Baru dan India tidak termasuk Zone VI sehingga tidak diperkenankan ikut demikian juga China yang sudah otomatis lolos sebagai tuan rumah.