Mohon tunggu...
Bert Toar Polii
Bert Toar Polii Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya adalah penggemar olahraga bridge yang sangat fanatik dan ingin berbagi tentang berbagai kelebihan dan manfaat olahraga ini. Waktu luang saya digunakan untuk memperkenalkan tentang kampung saya Tondano.

Saya adalah penggemar olahraga bridge yang sangat fanatik dan ingin berbagi tentang berbagai kelebihan dan manfaat olahraga ini. Waktu luang saya digunakan untuk memperkenalkan tentang kampung saya Tondano.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Henky Lasut/Eddy Manoppo Juara Dunia, Suci/Nana Raih Perunggu

27 Oktober 2014   15:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:35 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasangan senior Indonesia Henky Lasut/Eddy Manoppo akhirnyaberhasil memenuhi ambisinya setelah berjuang puluhan tahundi arena kejuaraan dunia bridge.

Pasangan yang telah bermain bersama selama 32 tahun terlama di Indonesia atau bahkan sudah termasuk salah satu pasangan yang berpasangan terlama di dunia.

Mereka berdua telah beberapa kali meraih medali perak dan peruggu di kejuaraan dunia tapi baru kali ni mampu meraih juara dunia. Ini juga telah memenuhi target yang ditetapkan PB GABSI sejak tahun 1996 ketika Ketum PB GABSI dipegang oleh Wiranto.

Perjuangan meraih juara dunia bukan merupakan pekerjaan mudah apalagi setelah pasangan Indonesia lainnya Bert Toar Polii/Tanudjan Sugiarto didepak secara kontoversial dari babak final. Hal ini membuat mereka harus berjuang sendiri.  WBF sehari kemudian minta maaf kepada pasangan ini yang termuat di Daily Buletin tanggal 25 Oktober atas kejadian yang tidak mengenakan buat pasangan Indonesia karena kesalahan ada pada WBF atau Panitia Pelaksana.

Pasangan saingan mereka dari Polandia yang selalu memimpin ditempat pertama, Apolinary Kowasi/Jace Romanski jugatampil ciamiksehingga membuat pertarungan semakin berat.

Untung saja pada saat mereka bertemu diawal hari kedua babak final atau hari teakhir, pasangan HenkyEddy secara perkasa mampu mengoyak pertahanan pasangan ini. Kemenangan telak pada tiga papan ini membawa dampak yang besar. Pasangan Polandia ini kemudian tampil grogi sehingga mampu dikejar Henky/Eddy dan bahkan disalib pasangan Amerika Hemant Lall/Reese Milner yang meraih perak dan pasangan Polandia harus puas dengan medali perunggu.

Berkat kemenangan ini, Henky/Eddy otomatis berhak menyandang gelar tertinggi dunia bridge Grand Master.

Nana/Suci Raih Peunggu Kedua

Sementara itu pasangan putri nomor dua Indonesia Kristina Wahyu Murniati/Suci Amita Dewi tampil cantik di Kejuaran Pasangan Putri.

Mereka yang selama pertandingan berlangsug hanya berkutat di peringkat 4 dan 5, pada sessin terakhir tampil cantik.

Kemenangan di sesion teakhir mebuat mereka melonjak sebagai perah medali perungu.

Medali emas dan perak direbut pasanga China. Liu Shu/Zhou Tu meraih emas dan Deng Xiajing/Wang Nan meraih perunggu.

Medali perunggu ini merupakan medali perunggu kedua buat pasangan ini karena sebelumnya telah meraih medali perunggu pada Kejuaaan Dunia memperebutkan Mc Connel Cup.

World Bridge Series yang belagsung tanggal 10-25 Oktober 2014 di Sanya China telah berakhir dan tim Indonesia telah kembali ke tanah air dan dijemput Ketum KONI Tono Suratman, Ketum PB Gabsi Eka Wahyu Kasih dan anggota PB lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun