mendesah pedih penuh rintih makna..
sepatutnya bejana yang kumasuki penuh air kehidupan..
kosong tanpa ekspresi..
memainkan sayapnya padaku..
aku terlena kesakitan..
dan kembali merasakan riuhnya..
pedas bergerigi..
tanganku terikat kencang..
kakiku berteriak lantang..
aku tak bisa berbicara pergi..
hanya peluh yang menetes berbicara pada ironiku..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!