dia terlunta dalam dirinya
dengan tubuh tegap gempita
tak memperlihatkan kekacauan dalam benaknya
keruh memang seakan tak bertenaga
riuh meredam kegetiran raut mukanya
kembali dia menghilang dalam kawanan rengat
dia menemukan puing bambu
untuk tempat istirahatnya
dan meminang sisa ingatan peraduannya
sampai akhirnya dia lengas penuh harap
namun itu tak merubah ketiadaannya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!