Mohon tunggu...
Hartopo PN
Hartopo PN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani Sawit dan Karet

Lahir di Yogyakarta. Tinggal di Bengkulu sejak 2009. Pernah kuliah di Geografi UGM. Mulai 2009 bertani & berkebun sawit & karet. Nikah 1997 & dikaruniai 3 anak laki-laki.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nikah Sedarah “Incestuous Marriage”: Malapetaka dari Hasil Budaya Modern

5 Oktober 2016   07:19 Diperbarui: 10 Oktober 2016   05:58 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Armageddon: Peperangan Akhir Zaman Menurut Al-Qur'an, Hadits, Taurat, dan Injil

ISBN

9795618415 (ISBN13: 9799795618415)

Edition Language

Indonesian

Jadi, Amerika Serikat (Amerika atau Amrik) memang dinyatakan telah tersebut dalam tulisan-tulisan kuno juga, adalah merupakan sebuah negara pezina atau negara pelacur, sehingga tak heranlah kita bahwa masyarakat modern di sana adalah berbudaya seks bebas tak wajib nikah.

Budaya perzinaan dipastikan memunculkan keturunan-keturunan tanpa atau susah mengetahui siapa ayahnya, selanjutnya boleh jadi tak tahu pula siapa saudara-saudara kandungnya, bahkan siapa ibunya.

Sehinggalah hari ini terjadilah pernikahan di atas.

Pernikahan sedarah dilarang Islam karena akan menghasilkan keturunan-keturunan yang mengumpulkan sifat-sifat keturunan (gen-gen) yang lemah.

Hasil-hasil dari riset-riset (penelitian-penelitian) dunia sekarang telah semakin menunjukkan bahwa banyak perkara yang dilarang oleh Islam, ternyata penyebabnya memang karena membahayakan manusia, baik kesehatannya ataupun jiwanya.

Demikian kurang lebihnya. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun