8 orang warga “siluman” RT 3 atau 8 anggota “gadungan” Kelompok Tani “Hulu Maju” yang diketuai Effendi Abdul Rohim (ketua RT 3) peserta plasma sawit UPT. Lubuk Talang, Malin Deman, Mukomuko dengan PT. DDP adalah sebagai berikut :
1. Tuan Sukses
2. Tuan Rusliadi
3. Tuan Muhammad Ridwan
4. Tuan Hendriyadi
5. Nyonya Endang Setyasih
6. Nona Mutiah Zakiah Dani Tampu Bolon
7. Nyonya Siti Mardliyah
8. Tuan Yuni Santoso
Detailnya dapat dilihat dengan jelas pada lampiran dibawah ini. (Foto) (dokumen ada).
[caption caption="dokumen"][/caption]
[caption caption="dokumen"]
[caption caption="dokumen"]
[caption caption="dokumen"]
[caption caption="dokumen"]
[caption caption="dokumen"]
[caption caption="dokumen"]
[caption caption="dokumen"]
[caption caption="dokumen"]
[caption caption="dokumen"]
[caption caption="dokumen"]
[caption caption="dokumen"]
Analisa Peta Areal Kebun Blok & Situasi Plasma Lb. Talang PT Daria Dharma Pratama (PT. DDP)
[caption caption="peta dokumen"]
[caption caption="peta dokumen"]
Dari salinan Peta Areal Kebun Blok & Situasi Plasma Lb. Talang PT Daria Dharma Pratama (PT. DDP) di atas dapat dicermati antara lain sebagai berikut :
1. Peta dibuat pada tanggal 25 April 2015 dengan skala 1 : 10.000
2. Daerah yang diliput adalah lahan plasma sawit UPT. Lubuk Talang seluas 249 hektar dan daerah luasan polygon A, B, C, D dan E seluas 100,09 hektar
3. Tampak jelas pada table bahwa lahan plasma sawit UPT. Lubuk Talang terbagi dalam 12 blok, mulai blok F 69 sampai dengan blok F 80, tetapi jumlah luasnya 268,01 hektar. Jadi ada kelebihan seluas 19,01 hektar. Lahan siapakah itu ? Mungkinkah ada hubungannya dengan 8 orang warga “siluman” RT 3 atau 8 anggota kelompok tani “Hulu Maju” UPT. Lubuk Talang seluas 14,75 hektar ? (dokumen ada).
4. Luasan polygon inti A yang merupakan blok F 81 (luas 24,75 hektar) tidak dimasukkan ke table, padahal pemanennya 4 orang tenaga kerja (TK) plasma, bukan pekerja TK inti (laporan hasil kerja bulan Juli 2015, dokumen ada). Berarti hasil produksinya dimasukkan dalam hitungan hasil produksi lahan plasma sawit UPT. Lubuk Talang, bukan ke hasil produksi lahan inti. Hal ini menunjukkan bahwa lahan polygon inti A adalah bukan lahan inti PT. DDP. Berarti lahan polygon inti A, B, C, D dan E yang seluas 100,09 hektar tersebut adalah bukan lahan inti PT. DDP.
5. Luasan polygon A, B, C, D dan E adalah merupakan lahan yang terletak satu blok dengan lahan plasma sawit UPT. Lubuk Talang dan ada indikasi kemungkinan besar masuk dalam lahan HPL yang seluas 611 hektar. Lahan HPL seluas 611 hektar dan lahan UPT. Lubuk Talang seluas 400 hektar, sisanya seluas 211 hektar tersebut milik siapa ? Semntara dalam pemberitaan bengkulutoday.com lahan 4 kelompok tani “siluman” seluas 144 hektar. Masih ada sisa 67 hektar dimana sebagiannya mungkin memang akan diperuntukkan untuk kepentingan umum.
6. Ada indikasi lahan klaim kupt Ujang Selamet yang seluas sekitar 4,5 hektar, sebagian dimasukkan ke lahan luasan polygon inti B dan sebagaian yang lain dimasukkan ke lahan transmigrasi lahan plasma sawit UPT. Lubuk Talang.
Catatan :
1. Setelah dipelajari dan dianalisa secara kartografis dengan di-cross ceck-kan hasil plotting titik-titik survei pada web site www.wikimapia.org yang meliput atau meng-cover daerah UPT. Lubuk Talang, maka dengan mengambil sebuah titik ikat pada pertemuan sungai Ipuh Tengah dan sungai Ipuh Ilau di koordinat 02° 55’ 28” LS dan 101° 41’ 12” BT dan sebuah titik survei di koordinat 02° 55’ 55” LS dan 101° 42’ 09” BT maka luasan lahan plasa sawit UPT. Lubuk Talang seluas 249 hektar beserta luasan polygon inti A (luas 24,75 hektar), polygon inti B (luas 25,87 hektar), polygon inti C (luas 74,90 hektar), polygon inti D (luas 15,56 hektar) dan polygon inti E (luas 0,18 hektar) yang luas totalnya 100,09 hektar pada peta di atas maka dapat di-plot ke www.wikimapia.org secara teknis pemetaannya adalah seperti di bawah ini.
[caption caption="peta"]
Untuk detailnya dapat dilihat dan dicermati dengan melayari web site www.wikimapia.org dengan mengetikkan UPT. Lubuk Talang pada google dan meng-klik-nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H