Mohon tunggu...
Hartono
Hartono Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - noe

aku pasrahkan diri mohon penyelenggaraan ilahi untuk seluruh usaha dan perjuangan kiranya layak, penulis pemula yang ingin tahu banyak tentang kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sapu tangan

15 Maret 2021   21:29 Diperbarui: 15 Maret 2021   21:45 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

              sapu tangan


sapu tangan kain sutera
dihiasi garis sudut berwarna
serta doa ku ucapkannya
jangan sampai terlupa


bawa selalu sapu tangan
air mata berlinang gunakan
ujung jarimu cium sapu tangan
tidak apa sehabis makan


simpan selalu sapu tangannya
terima kasih, selamat serta
diujung pinggir jalan perbatasan kota
diiringi suara knalpot merdu terasa


bicara kita nun seorang pemilik kendaraan
yang menuntut terserempet terselesaikan
ada saja seribu pembahasaan
volume suara kita naikan


atau menunggu jalan sepi
terlarut, waktu hampir jam 12 malam sampai
aku lupa jalan tidak pernah tidur selalu ramai
ia juga ingin melihat kita berjalan bersama dalam ramai.

#dik, nasi gorengnya keburu dingin!

Penulis : Hartono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun