sapu tangan
sapu tangan kain sutera
dihiasi garis sudut berwarna
serta doa ku ucapkannya
jangan sampai terlupa
bawa selalu sapu tangan
air mata berlinang gunakan
ujung jarimu cium sapu tangan
tidak apa sehabis makan
simpan selalu sapu tangannya
terima kasih, selamat serta
diujung pinggir jalan perbatasan kota
diiringi suara knalpot merdu terasa
bicara kita nun seorang pemilik kendaraan
yang menuntut terserempet terselesaikan
ada saja seribu pembahasaan
volume suara kita naikan
atau menunggu jalan sepi
terlarut, waktu hampir jam 12 malam sampai
aku lupa jalan tidak pernah tidur selalu ramai
ia juga ingin melihat kita berjalan bersama dalam ramai.
#dik, nasi gorengnya keburu dingin!
Penulis : Hartono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H