Mohon tunggu...
Hartono Imam Machmudi
Hartono Imam Machmudi Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

Damai yang sejati yaitu mendamaikan kedamaian

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Merawat Keberkahan Alam

18 April 2020   08:00 Diperbarui: 18 April 2020   08:09 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Tanahku Rawan Ini
Bukit-Bukit Telanjang Berdiri
Pohon dan Rumput Enggan Bersemi Kembali
Burung-Burung pun Malu Bernyanyi 

Tanah keberkahan kita semakin tandus dan tidak seimbang, mungkin ini akibat keserakahan manusia yang terus-menerus membuatnya lalai akan keseimbangan alam. Mereka semakin Konsumtif, egois, dan keras kepala, sehingga alam jadi korban keserakahan mereka.

Kuingin Bukitku Hijau Kembali
Semenung pun Tak Sabar Menanti
Doa kan Kuucapkan Hari Demi Hari
Kapankah Hati Ini Kapan Lagi

Demi merawat keberkahan alam, kita harus bersatu membangun pola pikir yang toleransi terhadap alam. Menurut ajaran Islam, toleransi bukan saja terhadap sesama manusia, tetapi juga terhadap alam semesta, binatang, dan lingkungan hidup. Toleransi bisa berwujud Habluminal alam atau hubungan manusia dengan alam. Hal ini telah diterangkan dalam Al-Qur’an bahwa manusia mempunyai tugas untuk melestarikan dan merawat keberkahan alam.

Wallahu a’lam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun